Legislator Asal Sulsel Ikut Tolak Wacana Presiden Tiga Periode
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penolakan terhadap wacana presiden tiga periode terus bergulir. Tak terkecuali dari para wakil rakyat di Senayan.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Fauzi ikut angkat bicara menyuarakan penolakan terhadap wacana tersebut. Menurutnya, ide itu adalah bentuk kemunduran demokrasi.
"Orang-orang yang menggulirkan wacana itu seperti mengkhianati reformasi dan saya rasa itu kemunduran demokrasi," kata Fauzi.
Legislator dari dapil Sulawesi Selatan III ini mengatakan, wacana tersebut juga bertentangan dengan aturan UU saat ini. Namun, yang paling utama karena Presiden Jokowi sendiri telah menolak wacana tersebut.
"Beberapa kali Presiden Jokowi mengatakan menolak ide itu. Kalau 'pengantinnya' sendiri sudah menolak sebaiknya relawan yang baru dibentuk segera saja membubarkan diri," imbau Fauzi.
Menurutnya, pembatasan periode presiden dimaksudkan untuk menghidupkan regenerasi kepemimpinan. Selain itu, periodesasi yang panjang cenderung memunculkan otoritarianisme dalam kepemimpinan.
"Kita punya pengalaman di orde baru . Saya kira itu salah satu alasan mengapa di awal reformasi diputuskan untuk membatasi presiden hanya dua periode," tambah Fauzi.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar lainnya, Andi Rio Idris Padjalangi juga memiliki pandangan yang sama. Dia menilai pihak yang menggulirkan wacana presiden tiga periode sangat memalukan.
"Sudah pasti wacana itu mencerminkan kemunduran demokrasi. Dan lebih baik kita tidak usah pikirkan soal itu, karena pembahasannya terlalu jauh dan itu membuat demokrasi kita mundur," sebut Andi Rio.
Legislator dari dapil Sulawesi Selatan II ini menyampaikan, ketimbang memikirkan wacana tersebut, lebih baik membantu Presiden Jokowi menyelesaikan persoalan di negara ini. Salah satunya memikirkan bagaimana solusi Covid-19 agar bisa mereda.
"Lebih baik kita memikirkan bagaimana Covid-19 ini bisa segera selesai. Kita bantu Presiden untuk memikirkan itu. Jangan malah tambah Presiden pusing. Kita fokus kesehatan lah, kita fokus ekonomi lah, agar bisa tambah meningkat di situasi Covid-19 ini," kuncinya.
Lihat Juga: Bongkar Kasus Narkotika, Irjen Pol Winarto: Tindak Lanjut Program Presiden dan Perintah Kapolri
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Fauzi ikut angkat bicara menyuarakan penolakan terhadap wacana tersebut. Menurutnya, ide itu adalah bentuk kemunduran demokrasi.
"Orang-orang yang menggulirkan wacana itu seperti mengkhianati reformasi dan saya rasa itu kemunduran demokrasi," kata Fauzi.
Legislator dari dapil Sulawesi Selatan III ini mengatakan, wacana tersebut juga bertentangan dengan aturan UU saat ini. Namun, yang paling utama karena Presiden Jokowi sendiri telah menolak wacana tersebut.
"Beberapa kali Presiden Jokowi mengatakan menolak ide itu. Kalau 'pengantinnya' sendiri sudah menolak sebaiknya relawan yang baru dibentuk segera saja membubarkan diri," imbau Fauzi.
Menurutnya, pembatasan periode presiden dimaksudkan untuk menghidupkan regenerasi kepemimpinan. Selain itu, periodesasi yang panjang cenderung memunculkan otoritarianisme dalam kepemimpinan.
"Kita punya pengalaman di orde baru . Saya kira itu salah satu alasan mengapa di awal reformasi diputuskan untuk membatasi presiden hanya dua periode," tambah Fauzi.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar lainnya, Andi Rio Idris Padjalangi juga memiliki pandangan yang sama. Dia menilai pihak yang menggulirkan wacana presiden tiga periode sangat memalukan.
"Sudah pasti wacana itu mencerminkan kemunduran demokrasi. Dan lebih baik kita tidak usah pikirkan soal itu, karena pembahasannya terlalu jauh dan itu membuat demokrasi kita mundur," sebut Andi Rio.
Legislator dari dapil Sulawesi Selatan II ini menyampaikan, ketimbang memikirkan wacana tersebut, lebih baik membantu Presiden Jokowi menyelesaikan persoalan di negara ini. Salah satunya memikirkan bagaimana solusi Covid-19 agar bisa mereda.
"Lebih baik kita memikirkan bagaimana Covid-19 ini bisa segera selesai. Kita bantu Presiden untuk memikirkan itu. Jangan malah tambah Presiden pusing. Kita fokus kesehatan lah, kita fokus ekonomi lah, agar bisa tambah meningkat di situasi Covid-19 ini," kuncinya.
Lihat Juga: Bongkar Kasus Narkotika, Irjen Pol Winarto: Tindak Lanjut Program Presiden dan Perintah Kapolri
(agn)