Pertamina Dorong Pengembangan Hasil Alam Lokal Lewat Cindakko Menyala

Kamis, 10 Juni 2021 - 18:27 WIB
loading...
Pertamina Dorong Pengembangan...
PT Pertamina menggandeng Inspirator Lebah Madu Indonesia dan Yayasan SDC memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga mengelola madu hutan Dusun Cindakko, Kamis (10/6/2021). Foto: SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Desa Bonto Somba, Dusun Cindakko merupakan salah satu wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) yang berada di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Jaraknya sekitar 40 kilometer (km) dari pusat kota, tapi untuk menempuh dusun ini cukup memakan waktu lebih, karena harus melewati jalan berbatu dan pegunungan.

Dusun Cindakko memiliki potensi hasil alam yang menjanjikan, di antaranya madu hutan, kopi robusta dan arabika, serta gula aren. Hasil alam tersebut menjadi andalan karena memiliki kualitas tinggi dan diolah secara alami oleh warga.

melalui program bertajuk Cindakko Menyala (Mandiri Ekonomi, Jaya Sumber Daya Alam, Lengkap Nutrisi) hadir memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi oleh warga di Cindakko. Termasuk persoalan yang dihadapi dalam proses menghasilkan madu hutan. Program ini berlangsung selama dua hari, tanggal 8 dan 9 Juni 2021.

PT Pertamina menggandeng Inspirator Lebah Madu Indonesia (Ilmi Sulsel) dan Yayasan SDC (Sulawesi Development and Care) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga dalam mengelola madu hutan. Ada tiga metode yang dikenalkan, yaitu panen lestari untuk lebah apis dorsata, budi daya lebah apis cerana, dan budi daya lebah trigona biroi.

juga melakukan penanaman sebanyak 2.000 bibit pohon di Dusun Cindakko yang terdiri atas pohon durian, rambutan, mahoni, dan cemara.

Diharapkan, pohon tersebut nantinya juga berkontribusi dalam proses peyerbukan lebah, sehingga bisa lebih produktif. Untuk memastikan pohon tersebut tumbuh, warga juga diberikan pelatihan pembuatan kompos.

Bantu Kemas Gula Aren dan Buka Akses Pasar

Tak hanya madu, potensi hasil alam Dusun Cindakko yang juga didorong pengembangannya oleh PT Pertamina adalah gula aren. Sebanyak 10 warga yang aktif menghasilakn gula aren akan dibina agar bisa melakukan pengemasan yang berkualitas untuk hasil gula aren mereka.

Dg Lemang, seorang warga penghasil gula aren, mengaku mampu memproduksi 20 kilogram (kg) gula aren setiap pekan pada periode April hingga September. Satu-satunya akses pasar untuk hasil gula aren yang dia buat adalah Pasar Bonto Parang. Harga jualnya sekitar Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kg.

Baca Juga: PT Pertamina

Lihat Juga: Cuaca Ekstrem di Jateng, Pertamina Tambah Stok Elpiji untuk Daerah Terdampak
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3052 seconds (0.1#10.140)