Kapolda Jateng Yakin SOP Managemen Kontijensi Mampu Tekan COVID-19 di Kudus
loading...
A
A
A
SEMARANG - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengajak Pemda Kudus dan tokoh masyarakat untuk bahu membahu dalam menangani lonjakan angka COVID-19 di wilayah Kudus. Penegasan tersebut disampaikan Kapolda Jateng di Kodam IV Diponegoro, Semarang, Selasa (8/7/2021).
Baca juga: 4 Kompi Gabungan TNI/Polri Diterjunkan Lakukan Pendampingan 60 Desa Berzona Merah di Kudus
Pada kegiatan tersebut Kapolda bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol M Rudy Syafirudin dan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kudus-Bangkalan Meledak, Kapolri: Akibat Kerumunan dan Prokes Kendor
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro sepakat menambah armada dengam total ada 32 kendaraan bus untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri dari eks-karasidenan Pati. "Hari ini terjadi fluktuatif masyarakat yang akan berangkat dan mau diisolasi mandiri," terang Kapolda.
Ahmad Luthfi membenarkan bahwa di wilayah Jateng akan memberlakukan SOP penanganan managemen kontijensi COVID-19. "Ini akan dijadikan rule model manakala di wilayah kita terjadi fluktuatif terkait COVID-19," ujarnya.
Langkah ini akan menjadi pembelajaran bagi daerah lain sehingga managemen ini akan berjalan di daerah lain sesuai dengan SOP managemen kontijensi COVID-19 yang sudah diterapkan di wilayah Kudus.
"Dengan demikian tidak ada jalan keluar bagi wilayah kita yang nanti tidak tersentuh oleh kerjasama antara antara TNI/Polri dan Pemda," ungkapnya.
Kapolda menuturkan bahwa akan mengevaluasi langkah-langkah ini selama 1-2 Minggu. "Saya yakin dan percaya bahwa langkah kita akan mampu mengikis COVID-19 di wilayah Kudus," terangnya.
Selain itu, Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro mencoba untuk memperbaiki data dengan menggabungkan data yang sudah ada baik dari TNI/Polri maupun dari Pemda. Melalui data tersebut akan ditentukan berapa perkembangan masyarakat yang positif, sembuh dan meninggal.
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memberi penekanan pada beberapa SOP seperti bagaimana cara menggunakan dan melepas APD agar tak membahayakan tenaga kesehatan (nakes) itu sendiri.
Selain penggunaan APD, Pangdam juga menekankan pada SOP bagaimana nakes menangani COVID-19 di rumah sakit dan SOP ketika nakes berada di laboratorium.
Selama 2 hari kedepan laboratorium di Kudus akan diperbaiki sehingga untuk sementara penggunaan laboratorium akan bekerjasama dengan Undip dan RS di Salatiga.
Kapolda dan Pangdam juga menyoroti pelaksanan evakuasi mulai dari penjemputan masyarakat dari desa masing-masing untuk dikumpulkan di Rusunawa di Kudus dan selanjutnya akan diberangkatkan di Asrama Haji Donohudan di Boyolali.
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro alam terus mengevalusi Pelaksanaan evakuasi tersebut dan memperbaikinya secara terus menerus sehingga pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan baik sehingga masyarakat yang dievakuasi akan merasa nyaman.
Baca juga: 4 Kompi Gabungan TNI/Polri Diterjunkan Lakukan Pendampingan 60 Desa Berzona Merah di Kudus
Pada kegiatan tersebut Kapolda bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol M Rudy Syafirudin dan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kudus-Bangkalan Meledak, Kapolri: Akibat Kerumunan dan Prokes Kendor
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro sepakat menambah armada dengam total ada 32 kendaraan bus untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri dari eks-karasidenan Pati. "Hari ini terjadi fluktuatif masyarakat yang akan berangkat dan mau diisolasi mandiri," terang Kapolda.
Ahmad Luthfi membenarkan bahwa di wilayah Jateng akan memberlakukan SOP penanganan managemen kontijensi COVID-19. "Ini akan dijadikan rule model manakala di wilayah kita terjadi fluktuatif terkait COVID-19," ujarnya.
Langkah ini akan menjadi pembelajaran bagi daerah lain sehingga managemen ini akan berjalan di daerah lain sesuai dengan SOP managemen kontijensi COVID-19 yang sudah diterapkan di wilayah Kudus.
"Dengan demikian tidak ada jalan keluar bagi wilayah kita yang nanti tidak tersentuh oleh kerjasama antara antara TNI/Polri dan Pemda," ungkapnya.
Kapolda menuturkan bahwa akan mengevaluasi langkah-langkah ini selama 1-2 Minggu. "Saya yakin dan percaya bahwa langkah kita akan mampu mengikis COVID-19 di wilayah Kudus," terangnya.
Selain itu, Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro mencoba untuk memperbaiki data dengan menggabungkan data yang sudah ada baik dari TNI/Polri maupun dari Pemda. Melalui data tersebut akan ditentukan berapa perkembangan masyarakat yang positif, sembuh dan meninggal.
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memberi penekanan pada beberapa SOP seperti bagaimana cara menggunakan dan melepas APD agar tak membahayakan tenaga kesehatan (nakes) itu sendiri.
Selain penggunaan APD, Pangdam juga menekankan pada SOP bagaimana nakes menangani COVID-19 di rumah sakit dan SOP ketika nakes berada di laboratorium.
Selama 2 hari kedepan laboratorium di Kudus akan diperbaiki sehingga untuk sementara penggunaan laboratorium akan bekerjasama dengan Undip dan RS di Salatiga.
Kapolda dan Pangdam juga menyoroti pelaksanan evakuasi mulai dari penjemputan masyarakat dari desa masing-masing untuk dikumpulkan di Rusunawa di Kudus dan selanjutnya akan diberangkatkan di Asrama Haji Donohudan di Boyolali.
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro alam terus mengevalusi Pelaksanaan evakuasi tersebut dan memperbaikinya secara terus menerus sehingga pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan baik sehingga masyarakat yang dievakuasi akan merasa nyaman.
(shf)