Rekonstruksi Sate Beracun, Tersangka NA Lakukan 34 Adegan

Senin, 07 Juni 2021 - 18:22 WIB
loading...
Rekonstruksi Sate Beracun, Tersangka NA Lakukan 34 Adegan
Polres Bantul menggelar rekonstruksi sate beracun di Mapolres Bantul, Senin (7/6/2021). Foto: Istimewa
A A A
BANTUL - Polres Bantul menggelar rekonstruksi kasus sate beracun dengan tersangka NA, 25, di halaman Mapolres Bantul, Senin (7/6/2021). Kasus tersebut mengakibatkananak Faiz Prasetya, 10, warga Salakan II Bangunharjo, Sewon, meninggal, setelah mengosumsi sate ayam yang dibumbui dan bercampur Kalium Sianida oleh NA.

Rekonstruksiini guna memberikan gambaran atas tindak pidana yang terjadi.Sebanyak 34 adegan dipergakan NA dalam rekonstruksi itu.Namun tidak semua saksi saat kejadian hadir, sehingga menggunakanpengganti.



Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, sesuai rencana awalnya ada 27 adegan, namun karena ada temuan yang belum tercover, sehingga ada tujuh tambahan. Sehingga totalnya ada 34 adegan rekonstruksi.

“Beberapa adegan tambahan meliputi bagaimana tersangka membeli sate, mencampur racun, membuang gamis yang digunakan kala itu dan beberapa adegan tambahan lainnya,” kata Ngadi, Senin (7/6/2021).



Dari 34 adengan tersebut, 22adeganyangmelibatkan tersangka NA, lainnya ada saksi, korban dan lainnya. Usai rekonstruksi, akan segera melengkapi berkas perkara yang nantinya akan dikirim ke kejaksaan. “Jadi rekonstruksi ini untuk menguatkan pasal-pasal yang disangkakan,” paparnya.

Menanggapi NA yang menangis selama rekonstruksi, menurut Ngadi, karena NA tidak terbiasa dengan kondisi dan tempat seperti ini.Sedangkan mengenai T dan istrinya yang tidak hadir dalam rekonstruksi dan diganti oleh peran penganti. Ngadi menjelaskan sebenarnya mereka sudah diberi undagan, namun dimungkinkan ada kepeluan lain sehingga tidak bisa hadir.



Kejadian itu berawal NA di daerah Gayam Yogyakarta meminta Ojol Bandiman warga Sewon Bantul memgirim paket sate secara offline ke rumah T, warga Kasihan, Bantul, Minggu (25/4/2021). NA memberi uang Rp30.000 dan nomor telepon T serta mengatakan paket itu dikirim oleh Pak Hamid dari Pakualaman.

Namun saat di tujuan, T tidak ada dirumah dan mengakutidak kenal dengan Hamid, sehingga tidak mau menerima dan memberikan sate itu kepada Bandiman. Tanpa curiga pun, Bandiman membawanya pulang. Setelah sampai di rumah dimakan bersama anak dan istrinya, namun setelah makan sate yang diberi bumbu, anaknya jatuh dan mengeluarkan busa, kemudian dibawa ke RSUD Yogyakarta dan oleh dokter dikatakan anak itu keracunan serta tidak tertolong nyawanya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2448 seconds (0.1#10.140)