Pengurus MA IPNU dan IPPNU Sulawesi Selatan Resmi Dikukuhkan

Minggu, 06 Juni 2021 - 17:11 WIB
loading...
Pengurus MA IPNU dan IPPNU Sulawesi Selatan Resmi Dikukuhkan
Suasana pengukuhan pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) , dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), di Asrama Haji Sudiang, Gedung Bir Ali, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, Minggu (6/6/2021). Foto: Sindonews/Naj
A A A
MAROS - Presidium Wilayah Majelis Alumni (MA) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sulsel, menggelar pengukuhan pengurus di Asrama Haji Sudiang, Gedung Bir Ali, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, Minggu (6/6/2021).

Pengukuhan ini dirangkaikan dengan acara halal bihalal, dan orasi ilmiah terkait 100 tahun kiprah NU, baik di Indonesia maupun kancah Internasional.



Ada sebanyak 18 pengurus inti yang dikukuhkan, 9 dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) , dan 9 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Ketua Majelis Alumni IPNU, Dr Muhammad Aswad mengatakan, sebelumnya kepengurusan Majelis Alumni IPNU sudah pernah berdiri.

Sementara untuk kepengurusan MA IPPNU merupakan yang pertama kalinya dibentuk.

"Kita berharap setelah pengukuhan ini kita akan tindaklanjuti dengan berbagai program kerja yang ada, karena banyak hal yang ingin kita wujudkan, terutama bagaimana mengembangkan paham Aswaja, atau Ahlussunnah wal jamaah yang ada," ujarnya.

"Namun kita juga ingin memberikan kontribusi maksimal kepada bangsa dan negara, terutama masyarakat warga NU di Sulsel," lanjutnya.

Ia melanjutkan, pengukuhan ini juga sebagai upaya untuk kembali memperkenalkan kiprah Majelis Alumni, baik IPNU maupun IPPNU kedepannya.



"Jadi bukan sekedar ada namanya, tapi tidak ada kegiatan, kita mau ada nama, ada tanggungjawab untuk melakukan program-program yang ada," jelasnya.

Aswad membeberkan, misi utama dari dibentuknya kepengurusan ini, adalah untuk membantu menopang NKRI, dari paham-paham radikal.

"NU ini setuju atau tidak, sejak didirikannya, sudah menjadi salah satu penopang berdirinya NKRI ini," katanya

NU kata dia, selalu berkomitmen, jika NKRI harus tetap ada dan utuh, oleh karena itu ronrongan yang sifatnya dari luar maupun dari dalam, itu juga menjadi tanggungjawab NU untuk tetap bisa memperkokoh NKRI.

Kata Aswad, kader NU harus tetap berjuang, agar tidak ada lagi paham-paham yang bisa mencoreng kesatuan Indonesia.

"Karena jika negara ini terpecah belah, dampaknya akan jauh luar biasa. Sehingga paham radikal, apalagi dalam bentuk negatif yang ingin merusak tatanan negara ini. Kami berkomitmen jika itu adalah musuh bangsa dan juga musuh NU, dan musuh Majelis Alumni IPNU dan IPPNU ," tegasnya.



Sehingga kedepannya, ia akan menghimpun seluruh potensi di MA, lalu memberikan penguatan, baik secara ilmu pengetahuan maupun hati.

"Kita berikan penguatan dalam hal teknologi, bukan hanya otaknya tapi juga isi hatinya. Karena hati yang berhaluan Ahlussunnah wal jamaah, dan di implementasikan dalam kegiatan kesehariannya dengan otak yanh berbasis kekinian, atau menguasai teknologi," tutupnya.

Ketua MA IPPNU Sulsel, Nurpadhilah Ridwan mengatakan, jika pihaknya akan merangkul seluruh kader IPPNU, untuk sama-sama melawan paham radikalisme.

"Seperti yang tadi saya sampaikan, takutnya kita di IPPNU di luar sana, yang belum terangkul, itu akan terkena dampak dari radikalise melalui medsos," jelasnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)