Soal Uji Lab BPA TUV Laboratories, Kemenperin Anggap Isu Tidak Jelas

Jum'at, 21 Mei 2021 - 16:13 WIB
loading...
Soal Uji Lab BPA TUV...
Kementerian Perindustrian menggangap masalah bahaya kandungan Bisfenol A (BPA) dalam galon guna ulang sebagai isu yang tidak jelas. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian menggangap masalah bahaya kandungan Bisfenol A (BPA) dalam galon guna ulang sebagai isu yang tidak jelas. Kemenperin menegaskan tetap mendukung hasil uji laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Pada 8 Februari 2021, kami diundang rapat oleh BPOM bersama instansi terkait. Disebutkan kandungan BPA dalam galon guna ulang yang dilakukan oleh BPOM dalam batas deteksi 0,001 bpj. Jadi, masih tidak terdeteksi membahayakan,” ujar Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar. Edy Sutopo, Jumat (21/5/2021).

Artinya, kata Edy, meskipun masih ada perbedaan hasil uji baik yang dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri, tapi semua hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada kasus yang mencolok dari penggunaan galon guna ulang ini. Untuk itu, dia mengajak agar semua pihak, lebih fokus saja kepada upaya-upaya pemulihan ekonomi dalam menghadapi pandemi saat ini.

“Akan lebih bijaksana kalau kita lebih fokus ke upaya pemulihan ekonomi menghadapi pandemi ini daripada membahas isu yang masih belum jelas betul persoalannya, sambil menunggu perkembangan pengujian dan kajian yang lebih komprehensif oleh lembaga-lembaga internasional yang berkompeten,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, JPKL kembali mendesak BPOM untuk mengeluarkan label peringatan konsumen pada kemasan galon isi ulang yang mengandung Bisfenol A (BPA). Menanggapi JPKL, TUV mengakui bahwa sampel yang digunakan untuk uji lab itu berasal dari customer, dalam hal ini JPKL, yang kemungkinan tidak mewakili yang ada di pasaran. (Baca juga; Soal Uji BPA Galon Guna Ulang, TUV NORD Indonesia Akui Sampel Tak Mewakili yang Ada di Pasaran )

“Kita hanya terima saja permintaannya. Galonnya dari mereka. Kita juga tidak tahu galon itu sudah mereka apakan atau apa, kita juga tidak tahu. Kita hanya menerima sampel galon itu saja. Jadi tidak mewakili galon-galon yang ada di pasaran,” kata Asisten Manajer Sales TÜV NORD Indonesia Laboratories, Angga, Kamis (20/5/2021).

Dia mengatakan TUV itu hanya lab independen yang menganalisa sampel atas permintaan para customer dan bukan lembaga yang melakukan penelitian. Soal pemberitaan JPKL, dia menegaskan, hanya menganalisa kadar BPA itu dari sampel yang diberikan customer dan sesuai dengan permintaan mereka.

Angga mengatakan tidak ada juga izin tertulis dari TUV mengenai hasil lab yang dipublish JPKL itu. Menurut dia, TUV memang tidak pernah tahu maksud dan tujuan uji lab itu dilakukan. (Baca juga; BPOM Diminta Beri Label Peringatan Galon Guna Ulang yang Mengandung BPA )

“Kita tidak tahu tujuannya untuk apa. Jadi mereka yang bawa galonnya ke kita dan bukan kita yang mencari sampel galonnya. Hasilnya kemudian kita berikan kepada merka. Tapi yang perlu digarisbawahi, kita tidak tahu sampel galonnya darimana dapatnya, apakah samplingnya mewakili yang ada di pasaran juga kita tidak tahu. Proses samplingnya seperti apa, kita tidak tahu,” katanya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Depot Air Minum di Bekasi...
Depot Air Minum di Bekasi Catatkan Kenaikan Omzet, Sepakat Bagi-bagi Keuntungan
Pelaku Usaha Depot Air...
Pelaku Usaha Depot Air Minum di Bali Antusias Ikuti Pelatihan Manajemen Higiene dan Sanitasi
Hari Peduli Autis Sedunia,...
Hari Peduli Autis Sedunia, Komnas PA Imbau Orang Tua Lindungi Anak dari Bahaya BPA
Kemasan Guna Ulang Perlu...
Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbulan Sampah Plastik
Depot Air Minum Isi...
Depot Air Minum Isi Ulang di Bekasi Bagi-bagi Keuntungan
Instansi Pemerintah...
Instansi Pemerintah dan RS Tidak Terpengaruh Isu Negatif Air Kemasan Galon Polikarbonat
Diduga Kampanye Negatif...
Diduga Kampanye Negatif Galon Isi Ulang, Klinik Dokter Kecantikan di Demo Massa
Penelitian Ilmiah di...
Penelitian Ilmiah di Makassar Buktikan AMDK Galon Aman
IDAI Semarang: AMDK...
IDAI Semarang: AMDK Galon Polikarbonat Tak Sebabkan Prostat Janin dan Diabetes
Rekomendasi
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS, Ada Indonesia hingga Israel
Permadi Arya Benarkan...
Permadi Arya Benarkan Diangkat Jadi Komisaris JMTO: Doakan Semoga Amanah
Pengusaha Alas Kaki...
Pengusaha Alas Kaki dan Tekstil Minta Perlindungan Pemerintah terkait Tarif Trump
Berita Terkini
50.538 Pemudik Balik...
50.538 Pemudik Balik ke Jakarta lewat Terminal Kp Rambutan, Turun 27% Dibanding 2024
46 menit yang lalu
Dukung Pergub Baru PPSU,...
Dukung Pergub Baru PPSU, Anggota DPRD Minta Rekrutmen Petugas Bebas Pungli
47 menit yang lalu
Puncak Arus Balik Lebaran,...
Puncak Arus Balik Lebaran, 42.189 Kendaraan Pemudik Menyeberang ke Jawa dari Bakauheni
1 jam yang lalu
Viral! IKN Diserang...
Viral! IKN Diserang Hama Tikus, OIKN Siapkan Ratusan Perangkap
2 jam yang lalu
Politik Balas Budi Ken...
Politik Balas Budi Ken Arok usai Hancurkan Kerajaan Kediri
4 jam yang lalu
Kemeriahan Libur Lebaran...
Kemeriahan Libur Lebaran di Kuta Bali dengan Sajian Kuliner Food Truck Festival
4 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved