Ziarah Kubur yang Sunyi Saat Datang Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
MALANG - Hamparan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Samaan, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mulai didatangi masyarakat yang melakukan ziarah kubur, Minggu (24/5/2020).
(Baca juga: Darurat Corona, Tak Mengurangi Khusuknya Salat Ied di Desa Ini )
TPU paling luas di Kota Malang tersebut, biasanya selalu ramai saat menjelang puasa Ramadhan, dan saat lebaran. Banyak masyarakat datang untuk mengirimkan bunga dan doa. Mereka biasanya juga membersihkan makam para leluhurnya tersebut.
Kini, saat pandemi COVID-19 datang, dan membuat kota pendidikan ini berstatus zona merah. Makam para leluhur tersebut, kian sunyi dari para peziarah. Tak banyak sanak famili yang datang untuk "Nyekar".
"Sekarang sepi sekali kondisinya. Banyak warga dari luar kota yang tidak datang. Biasanya kalau habis Salat Idul Fitri pasti ramai peziarah," ujar Satukah (60), yang sehari-hari berjualan bunga di area TPU Samaan.
Biasanya jalan di tengah area pemakaman ini pasti ramai dipadati kendaraan peziarah. Kini, jalan itu sepi. Pembeli bunga pun ikut turun jumlahnya. "Tidak sampai separuhnya kalau dibandingkan dengan penjualan tahun lalu," ujar wanita yang telah memasuki masa senja ini.
Hal senada juga diungkapkan Samsul (30). Pria yang berprofesi sebagai pembersih makam di TPU Samaan ini mengaku tidak banyak warga yang datang untuk berziarah. "Sejak ada Corona, banyak yang tidak ke makam," ungkapnya.
Dia menyebutkan, saat masa lebaran seperti saat ini biasanya TPU Samaan selalu dipadati peziarah. "Biasanya banyak warga luar kota datang seusai Salat Ied. Sekarang sepi sekali," pungkasnya, sambil membersihkan rumput ilalang di sela makam.
Lihat Juga: Iptu Rudiana Buka Suara Soal Tak Pernah Muncul ke Publik: Saya Kapolsek, Taat Kode Etik!
(Baca juga: Darurat Corona, Tak Mengurangi Khusuknya Salat Ied di Desa Ini )
TPU paling luas di Kota Malang tersebut, biasanya selalu ramai saat menjelang puasa Ramadhan, dan saat lebaran. Banyak masyarakat datang untuk mengirimkan bunga dan doa. Mereka biasanya juga membersihkan makam para leluhurnya tersebut.
Kini, saat pandemi COVID-19 datang, dan membuat kota pendidikan ini berstatus zona merah. Makam para leluhur tersebut, kian sunyi dari para peziarah. Tak banyak sanak famili yang datang untuk "Nyekar".
"Sekarang sepi sekali kondisinya. Banyak warga dari luar kota yang tidak datang. Biasanya kalau habis Salat Idul Fitri pasti ramai peziarah," ujar Satukah (60), yang sehari-hari berjualan bunga di area TPU Samaan.
Biasanya jalan di tengah area pemakaman ini pasti ramai dipadati kendaraan peziarah. Kini, jalan itu sepi. Pembeli bunga pun ikut turun jumlahnya. "Tidak sampai separuhnya kalau dibandingkan dengan penjualan tahun lalu," ujar wanita yang telah memasuki masa senja ini.
Hal senada juga diungkapkan Samsul (30). Pria yang berprofesi sebagai pembersih makam di TPU Samaan ini mengaku tidak banyak warga yang datang untuk berziarah. "Sejak ada Corona, banyak yang tidak ke makam," ungkapnya.
Dia menyebutkan, saat masa lebaran seperti saat ini biasanya TPU Samaan selalu dipadati peziarah. "Biasanya banyak warga luar kota datang seusai Salat Ied. Sekarang sepi sekali," pungkasnya, sambil membersihkan rumput ilalang di sela makam.
Lihat Juga: Iptu Rudiana Buka Suara Soal Tak Pernah Muncul ke Publik: Saya Kapolsek, Taat Kode Etik!
(eyt)