Ridwan Kamil Usul Islamic Center Lebih Pas Dibangun di Pulau Kemaro

Jum'at, 04 Juni 2021 - 00:05 WIB
loading...
Ridwan Kamil Usul Islamic Center Lebih Pas Dibangun di Pulau Kemaro
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru didampingi sejumlah pihak saat meninjau lokasi rencana pembangunan islamic center salah satunya Pulau Kemaro. Foto: SINDONews/Agung Bakti Sarasa
A A A
PALEMBANG - Sebelum mendesain Islamic Center dan kawasan Sungai Musi , Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil meninjau lokasi kedua tempat tersebut di sela kunjungan kerjanya di Kota Palembang , Kamis (3/6/2021).

Usai meninjau, Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- memberikan saran kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru untuk membangun Islamic Center di Pulau Kemaro. Selain itu, dia juga menyarankan untuk membangun satu bangunan di bantaran Sungai Musi.

Ridwan Kamil Usul Islamic Center Lebih Pas Dibangun di Pulau Kemaro



"Kalau saya tadi menyarankan, jika mau bagus (Islamic Center) di Pulau Kemaro. Sudah lihat lokasinya juga. Di sana ada pagoda, juga vihara. Sehingga kalau ada pusat keagamaan lain, utamanya agama Islam, itu lokasinya pas," kata Kang Emil.

“Plus di pinggir sungai. Jadi saya bayangkan sebagai arsitek, kalau ada bangunan bagus di pinggir air, keindahannya dua kali lipat. Bisa dilihat dari darat juga dari sungai, seperti jembatan Ampera tadi. Itu yang konkret,” imbuhnya.

Kang Emil berharap Islamic Center dan kawasan Sungai Musi yang dia desain dapat menjadi landmark baru dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Dengan begitu, pariwisata Sumsel dapat kembali menggeliat.

“Mudah-mudahan kalau berhasil saya membayangkan akan menjadi kebanggaan Sumsel dan jadi landmark baru. Sehingga nanti pariwisata meningkat,” tutur Kang Emil.



Berbicara mengenai konsep, Kang Emil menyebut sebuah kota yang baik itu nyaman untuk warga dan tentunya nyaman juga untuk para tamu yang hendak berwisata. “Datang ke tempat, bisa duduk-duduk, makan bisa jalan, bawa anak kecil bisa nyaman. Kekayaan Palembang ini Sungai Musi. Kalau tidak ada karya yang spektakuler di pinggir sungainya, kan sayang. Karena potensinya luar biasa,” ucapnya.

“Kalau untuk konsep belum lah, teori mendesain itu kan survei, melamun, menunggu ide datang. Tapi poinnya, tidak banyak kota yang dilewati sungai sebesar dan selebar ini, sehingga itu jadi daya tarik. Tapi kalau wisatawan datang tidak banyak pilihan untuk menghabiskan waktu, kan sayang,” imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)