Gubernur Khofifah Minta Bupati/Wali Kota di Jatim Pantau Perkembangan Kasus Harian COVID-19

Kamis, 03 Juni 2021 - 11:21 WIB
loading...
Gubernur Khofifah Minta Bupati/Wali Kota di Jatim Pantau Perkembangan Kasus Harian COVID-19
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi peningkatan kasus COVID-19 akan mencapai puncak pada 5-7 minggu usai Libur Lebaran atau pada akhir Juni 2021. Prediksi tersebut berdasar pada pengalaman empiris setiap periode libur panjang.

Berdasarkan data yang ada, usai libur Lebaran kasus aktif COVID-19 telah mengalami peningkatan. Angkanya kini sudah kembali melebihi 100.000 kasus. Padahal, sebelumnya, kasus aktif sempat berada di titik terendah pada 90.000 kasus.

Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat hingga 31 Mei 2021, jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 102.006 kasus, dengan 56.125 kasus suspek COVID-19.

Baca juga: Pengadaan Mesin PCR Ditegur Menkes, Kasus Meninggal dan Positif di Blitar Meningkat Solichan Arif

Untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus COVID-19, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para Bupati/Walikota se-Jatim terus melakukan pemantauan kasus harian COVID-19 di wilayahnya masing-masing. Ini penting, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus COVID-19 dampak libur lebaran 1 Syawal 1442 H.

“Kalau Pak Menteri Kesehatan wanti-wantinya sampai dengan Akhir Juni bahkan Juli 2021. Karenanya, semua kepala daerah tiap hari harus memonitor perkembangan kasus COVID-19. Saat ini misalnya ada kenaikan BOR dari 22% menjadi 24%,” ujarnya, Rabu (3/6/2021).

Baca juga: Waspadai Penawaran Properti Abal-abal, Polrestabes Surabaya Ungkap Penipuan Investasi Smartkost

Khofifah menjelaskan, pasca libur lebaran ini, masih banyak masyarakat yang melakukan silaturahmi syawalan dengan berkeliling ke satu tempat ke tempat lain. Untuk itu, diperlukan pengawalan pemantauan pengendalian secara komprehensif.

“Jangan pernah menganggap sepele jika terdapat kasus yang dianggap melandai, basis RT-nya 95% hijau. Tetapi perlu diantisipasi bahwa silaturahmi syawalan masih berlangsung. Mereka berkelompok masih melakukan silaturahmi keliling,” terang Khofifah.

Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengharapkan seluruh bupati/walikota melakukan antisipasi khususnya yang BOR ICU dan BOR Isolasi COVID-19 nya mencapai 60% dan di atasnya. Meskipun WHO memberikan standar maksimum kapasitas BOR 60 persen.

Berdasarkan data Dinkes Jatim, Kabupaten Bojonegoro BOR ICU di atas 80%. BOR ICU 60-79% terdiri dari Kota Madiun, Kota Blitar, Ponorogo, dan Tuban. Sementara BOR Isolasi COVID-19 di atas 80% yaitu Madiun, BOR Isolasi COVID-19 60-79% yaitu Bangkalan, Kota Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan Tulungagung. “Artinya bahwa harus ada pengendalian yang harus lebih intensif dilakukan karena data kuratifnya seperti,” tegas Khofifah.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)