Seniman Nyoman Nuarta Tak Terima Desain Istana Ibu Kota Negara Baru Disebut Plagiat

Selasa, 01 Juni 2021 - 20:15 WIB
loading...
Seniman Nyoman Nuarta Tak Terima Desain Istana Ibu Kota Negara Baru Disebut Plagiat
Seniman pemenang sayembara desain istana Ibu Kota Negara (IKN) baru, I Nyoman Nuarta bersama desain karya ciptanya berupa Istana Garuda. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Seniman pemenang sayembara desain istana Ibu Kota Negara (IKN) baru, I Nyoman Nuarta menyatakan tidak terima hasil karyanya disebut sebagai sebuah plagiat. Nuarta menegaskan bahwa desain istana IKN yang mengambil bentuk burung Garuda adalah murni dari ide gagasan dan intuisinya sebagai seorang seniman.

Baca juga: Geger Desain Istana Garuda Ibu Kota Baru, Bappenas Ajak Arsitek Ngumpul Bareng

"Saya tidak terima kalau hasil karya istana IKN baru disebut sebagai plagiat. Itu sangat keterlaluan dan merendahkan. Kalau plagiat, coba buktikan dari mananya, tunjukkan kepada saya karya yang serupa," ucapnya saat ditemui di kawasan NuArt Sculpture Park, Bandung Barat, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Viral! Desain Garuda Istana Negara di Ibu Kota Baru, 5 Asosiasi Arsitek Berikan Kritik

Menurutnya desain Garuda atau Burung Elang dan Rajawali bukan barang baru dan di semua dunia kemungkinan ada. Namun tidak bisa digeneralisir bahwa ketika desain Garuda ada di Amerika diangap bahwa dirinya telah meniru.

Selama ini pun dirinya sudah banyak menghasilkan karya dengan ide dasar Burung Garuda. Seperti resort hotel di Batam, Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Soekarno-Hatta Terminal Tiga Banten, dan tentu saja GWK di Bali dengan berat 3.000 ton lebar 65 meter yang menjadi patung paling besar dengan tembaga di dunia.

"Garuda ada di mana-mana, tapi kan gayanya beda-beda termasuk karya saya juga. Meski banyak yang terilhami dari Burung Garuda tapi bentuknya tidak sama," kata seniman dari Tabanan, Bali, kelahiran 14 November 1951 ini.

Bagi pria yang juga memenangkan sayembara Monumen Proklamator (1979) ini, Burung Garuda bagi bangsa Indonesia adalah simbol persatuan. Selain itu Garuda juga menjadi pemererat bangsa, yang terdiri dari beragam etnis, agama, dan kepercayaan, sehingga menjadi rumah seluruh rakyat.

Lebih jauh dikatakannya, istana IKN baru akan menjadi Istana Kepresidenan yang benar-benar dibangun oleh anak bangsa berdasarkan pemikiran dan renungan tentang kekhasan Indonesia.

Sebab selama ini gedung Istana Kepresidenan seluruhnya merupakan warisan dari era kolonialisme, berupa bekas gedung atau rumah pribadi Gubernur Jenderal Belanda.

“Ini benar-benar karya otentik yang terinspirasi dari keberadaan Indonesia sebagai satu bangsa. Memang ada banyak negara menggunakan simbol burung, terutama Elang dan Rajawali, sebagai lambang negara. Tapi tak bisa dikatakan negara satunya menjiplak negara lainnya," tegasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1616 seconds (0.1#10.140)