Pengiriman Ikan Segar dari Aceh ke Pulau Jawa Meningkat Selama Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
PIDIE JAYA - Dalam setahun terakhir selama wabah COVID-19 di Indonesia permintaan ikan segar dari Tanah Rencong Aceh untuk dikirim ke Pulau Jawa meningkat drastis. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kamar Industri Indonesia (KADIN) Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Agus Rianto.
Jenis ikan yang banyak dikirm ke Jawa, kata Rainto, adalah cakalang, layang dan ikan deho. Pasokan ikan dari Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, sebulan bisa dua hingga empat kali. "Sebulan bisa jadi 2-4 kali tergantung harga bahan baku ikan," sebut Agus Rianto, Minggu (30/05/2021).
Selain itu, pengiriman ikan segar untuk wilayah Jawa mencapai 20 ton sekali pengirimannya. Sementara untuk sumatera hanya sekitar 9 ton. Kendati selama ini juga memiliki kendala ketika harga ikan tinggi atau pun tangkapan nelayan berkurang akibat cuaca extrem di perairan Aceh.
"Kendala ketika harga ikan tinggi atau tangkapan agak berkurang, kita terpaksa menunggu harga kembali normal untuk bisa proses produksi, untuk menyikapi kekosongan ikan saat tangkapan sedikit kita sedang mencari solusi komoditi ikan lainnya," sebut Agus.
Pihak kadin Pidie Jaya saat ini sedang mencari solusi terkait apabila ikan langka. "Terutama dari budidaya tambak seperti bandeng. Jika ini bisa kita lakukan, mungkin ini sebagai alternatif ke depan. Kkita mulai mengajak Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya mencoba sosialisai dengan petani tambak khususnya petani tambak bandeng untuk mau memproduksi bandeng size kecil antara 5-7 ekor perkilonya," pinta Agus.
Lihat Juga: Luncurkan Kreasi di Aceh, Menteri Riefky Ajak Santri Ikut Sebarkan Informasi Bahaya Judi Online
Jenis ikan yang banyak dikirm ke Jawa, kata Rainto, adalah cakalang, layang dan ikan deho. Pasokan ikan dari Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, sebulan bisa dua hingga empat kali. "Sebulan bisa jadi 2-4 kali tergantung harga bahan baku ikan," sebut Agus Rianto, Minggu (30/05/2021).
Selain itu, pengiriman ikan segar untuk wilayah Jawa mencapai 20 ton sekali pengirimannya. Sementara untuk sumatera hanya sekitar 9 ton. Kendati selama ini juga memiliki kendala ketika harga ikan tinggi atau pun tangkapan nelayan berkurang akibat cuaca extrem di perairan Aceh.
"Kendala ketika harga ikan tinggi atau tangkapan agak berkurang, kita terpaksa menunggu harga kembali normal untuk bisa proses produksi, untuk menyikapi kekosongan ikan saat tangkapan sedikit kita sedang mencari solusi komoditi ikan lainnya," sebut Agus.
Pihak kadin Pidie Jaya saat ini sedang mencari solusi terkait apabila ikan langka. "Terutama dari budidaya tambak seperti bandeng. Jika ini bisa kita lakukan, mungkin ini sebagai alternatif ke depan. Kkita mulai mengajak Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya mencoba sosialisai dengan petani tambak khususnya petani tambak bandeng untuk mau memproduksi bandeng size kecil antara 5-7 ekor perkilonya," pinta Agus.
Lihat Juga: Luncurkan Kreasi di Aceh, Menteri Riefky Ajak Santri Ikut Sebarkan Informasi Bahaya Judi Online
(don)