Raja Rote Temui Ganjar Pranowo Malam-malam, Ada Apa?
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menerima kain tenun dan topi khas Rote tilangga atau Ti’i Langga dari Raja Nusak Termanu, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Vicoas TB Amalo di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Sabtu (29/5/2021) malam. Raja Rote datang untuk berterima kasih karena telah menerima dan menjaga warganya di Jateng dengan baik.
Baca juga: Hujan Deras Underpass Kentungan Sleman Tergenang Air, Sejumlah Kendaraan Mogok
Dalam perjumpaannya, Raja Rote yang karib dengan sapaan Vico ini mengaku berdiskusi banyak hal dengan Ganjar. Mulai dari kebangsaan, hingga isu-isu lain terkait Indonesia Timur.
Baca juga: PDIP Cuekin Ganjar Pranowo, Ada Yang Cari Muka ke Puan Maharani?
“Bertemu diskusi kebangsaan, diskusi tentang masyarakat kami yang ada di Semarang, diskusi tentang pandangan beliau untuk kami yang khususnya masyarakat minoritas dari Indonesia Timur, dan pak Ganjar bilang bahwa indonesia timur adalah bagian penting dari republik ini berdiri karena di Ende lah tempat lahirnya Pancasila,” ujar Vico usai bertemu Ganjar.
Dalam pertemuan dua jam itu, Ganjar menyinggung kisah Bung Karno ketika diasingkan pada kurun waktu 1934-1939 diasingkan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Di bawah Pohon Sukun di Ende sana, Bung Karno merenungkan Pancasila. Sebelum akhirnya gagasan Pancasila disampaikan pada sidang BPUPKI, 1 Juni 1945.
Vico mengatakan, Ganjar merupakan sosok negarawan dengan wawasan kebangsaan yang luas.
“Dan khususnya mengenal sekali orang Indonesia Timur, luar biasa dan beliau tadi cerita tentang pengalaman beliau waktu kunjungan ke Indonesia Timur, ke Kupang. Pernah juga ke asrama (warga) NTT di sini, asrama (warga) Papua di sini dan luar biasa,” katanya.
Pada kesempatan itu, Vico menyampaikan terima kasih kepada Ganjar dan masyarakat Jawa Tengah. Karena telah menerima warga Indonesia Timur dengan baik.
“Terima kasih sudah menerima masyarakat kami yang ada di sini, dan kalau bisa masyarakat Jateng silahkan dateng ke NTT, banyak tempat wisata di sana, tempatnya alami dan makanannya juga seger-seger dan eksotik serta budayanya bagus,” ujarnya.
Baca juga: Hujan Deras Underpass Kentungan Sleman Tergenang Air, Sejumlah Kendaraan Mogok
Dalam perjumpaannya, Raja Rote yang karib dengan sapaan Vico ini mengaku berdiskusi banyak hal dengan Ganjar. Mulai dari kebangsaan, hingga isu-isu lain terkait Indonesia Timur.
Baca juga: PDIP Cuekin Ganjar Pranowo, Ada Yang Cari Muka ke Puan Maharani?
“Bertemu diskusi kebangsaan, diskusi tentang masyarakat kami yang ada di Semarang, diskusi tentang pandangan beliau untuk kami yang khususnya masyarakat minoritas dari Indonesia Timur, dan pak Ganjar bilang bahwa indonesia timur adalah bagian penting dari republik ini berdiri karena di Ende lah tempat lahirnya Pancasila,” ujar Vico usai bertemu Ganjar.
Dalam pertemuan dua jam itu, Ganjar menyinggung kisah Bung Karno ketika diasingkan pada kurun waktu 1934-1939 diasingkan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Di bawah Pohon Sukun di Ende sana, Bung Karno merenungkan Pancasila. Sebelum akhirnya gagasan Pancasila disampaikan pada sidang BPUPKI, 1 Juni 1945.
Vico mengatakan, Ganjar merupakan sosok negarawan dengan wawasan kebangsaan yang luas.
“Dan khususnya mengenal sekali orang Indonesia Timur, luar biasa dan beliau tadi cerita tentang pengalaman beliau waktu kunjungan ke Indonesia Timur, ke Kupang. Pernah juga ke asrama (warga) NTT di sini, asrama (warga) Papua di sini dan luar biasa,” katanya.
Pada kesempatan itu, Vico menyampaikan terima kasih kepada Ganjar dan masyarakat Jawa Tengah. Karena telah menerima warga Indonesia Timur dengan baik.
“Terima kasih sudah menerima masyarakat kami yang ada di sini, dan kalau bisa masyarakat Jateng silahkan dateng ke NTT, banyak tempat wisata di sana, tempatnya alami dan makanannya juga seger-seger dan eksotik serta budayanya bagus,” ujarnya.