Harga Kedelai Naik, Pedagang Tahu Tempe di Pasar Cigasong Majalengka Tetap Buka Lapak
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Sejumlah pedagang tahu-tempe di beberapa daerah memutuskan untuk berhenti berdagang, seiring dengan terus naiknya harga. Namun hal itu tidak terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Salah satu pedagang di Pasar Sindangkasih Cigasong, Eti mengatakan kenaikan harga tahu-tempe itu sebagai dampak dari harga kacang kedelai yang terus melejit. Namun Eti memastikan dirinya bersama rekan-reannya di pasar itu tidak akan mogok dagang tahu tempe.
Baca juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Krishna Murti Tampil Foto Bareng Sopir Truk
“Harga kacangnya melambung terus. Pembeli sih pengenya murah. Kayaknya susah buat pengrajin (tahu tempe) untuk menaikkan harga. Makanya di pasar lain padah demo untuk berhenti dulu 3 hari, sampai Minggu. Di sini mah nggak ada untuk break, untuk off. Kayaknya nggak ada (mogok),” kata dia.
Untuk menyiasati harga di pasaran, jelas dia, pengrajin tahu-tempe saat ini mengubah ukuran produknya itu. Kalaupun tetap, jelas dia, harganya lebih tinggi dibanding sebelum-sebelumnya.
“Harga ada yang tetap, hanya ada perubahan bentuk (ukuran), dikecilin. Ada yang naik, berarti bentuknya tetap. Sekarang biasanya Rp2,500 jadi Rp3000. Yang Rp2000 jadi Rp2,500,” papar dia.
Baca juga: Tabrakan Beruntun di GT Pasteur Bandung, 4 Mobil Ringsek Parah
Koordinator Pengelola Pasar Sindangkasih, Supriadi mengatakan, di pasar terseut setidaknya terdapat antara 15 sampai 20 pedagang Tahu-Tempe. Hingga Jumat (28/5/2021) ini, tidak ada informasi terkait rencana para pedagang akan mogok.
“Di pasar Cigasong mah normal-normal aja. Nyiasatinya ya itu, paling diubah barangnnya, diperkecil. Kalau harganya tetap, harga naik,” papar dia.
Salah satu pedagang di Pasar Sindangkasih Cigasong, Eti mengatakan kenaikan harga tahu-tempe itu sebagai dampak dari harga kacang kedelai yang terus melejit. Namun Eti memastikan dirinya bersama rekan-reannya di pasar itu tidak akan mogok dagang tahu tempe.
Baca juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Krishna Murti Tampil Foto Bareng Sopir Truk
“Harga kacangnya melambung terus. Pembeli sih pengenya murah. Kayaknya susah buat pengrajin (tahu tempe) untuk menaikkan harga. Makanya di pasar lain padah demo untuk berhenti dulu 3 hari, sampai Minggu. Di sini mah nggak ada untuk break, untuk off. Kayaknya nggak ada (mogok),” kata dia.
Untuk menyiasati harga di pasaran, jelas dia, pengrajin tahu-tempe saat ini mengubah ukuran produknya itu. Kalaupun tetap, jelas dia, harganya lebih tinggi dibanding sebelum-sebelumnya.
“Harga ada yang tetap, hanya ada perubahan bentuk (ukuran), dikecilin. Ada yang naik, berarti bentuknya tetap. Sekarang biasanya Rp2,500 jadi Rp3000. Yang Rp2000 jadi Rp2,500,” papar dia.
Baca juga: Tabrakan Beruntun di GT Pasteur Bandung, 4 Mobil Ringsek Parah
Koordinator Pengelola Pasar Sindangkasih, Supriadi mengatakan, di pasar terseut setidaknya terdapat antara 15 sampai 20 pedagang Tahu-Tempe. Hingga Jumat (28/5/2021) ini, tidak ada informasi terkait rencana para pedagang akan mogok.
“Di pasar Cigasong mah normal-normal aja. Nyiasatinya ya itu, paling diubah barangnnya, diperkecil. Kalau harganya tetap, harga naik,” papar dia.
(msd)