Jelang Gerhana Bulan Total, Pesisir Selatan Blitar Diterjang Banjir Rob

Rabu, 26 Mei 2021 - 14:30 WIB
loading...
Jelang Gerhana Bulan Total, Pesisir Selatan Blitar Diterjang Banjir Rob
Caption : Gelombang pasang disertai banjir rob menerjang kawasan wisata pantai selatan Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Foto SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Jelang gerhana bulan total yang akan berlangsung Rabu (26/5) malam, gelombang pasang disertai rob atau banjir melanda kawasan pesisir pantai selatan Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar .

Air laut meluap hingga membanjiri sebagian lokasi kawasan wisata yang pasca lebaran telah dibuka kembali. "Iya tadi terjadi gelombang pasang disertai rob," ujar Sekretaris Camat Wonotirto Asmuri, Rabu (26/5/2021).

Banjir rob berlangsung tiba-tiba. Disertai angin kencang, gelombang air laut menerjang melebihi batas bibir pantai. Air meluber masuk ke kawasan wisata. Lokasi lapak para pedagang juga ikut diterjang.

Luapan air laut juga membanjiri sebagian jalan kawasan wisata. Menurut Asmuri, banjir rob berlangsung sekitar empat jam. "Banjir rob berlangsung mulai pukul 06.00-10.00 Wib. Sekarang sudah normal," kata Asmuri.

Saat berlangsung banjir rob , sebagian besar lapak pedagang belum buka. Lapak tersebut berada tidak jauh dari bibir pantai. Di lokasi juga masih sepi kunjungan wisatawan. Asmuri memastikan banjir rob tidak sampai menimbulkan dampak kerusakan. "Juga tidak ada korban luka maupun korban jiwa," tambahnya.

Banjir rob di kawasan Pantai Tambakrejo Rabu ini (26/5) merupakan siklus rutin tahunan. Peristiwa alam tersebut selalu didahului angin kencang dan gelombang pasang air laut.

Bagi warga yang bertempat tinggal di kawasan pesisir selatan, fenomena tersebut tidak begitu mengagetkan. Tidak ada warga yang karena panik lalu memutuskan mengungsi. Warga, kata Asmuri juga tetap beraktifitas seperti biasa.

"Dan rob yang terjadi hari ini tidak sebesar tahun sebelumnya. Warga tetap melaut, mencari ikan," terang Asmuri. Kepanikan justru sempat terjadi pada saat gempa 21 Mei malam lalu. Paska guncangan magnitudo 5,9 tersebut, tidak sedikit warga yang mengungsi ke tempat lebih tinggi.

Mereka mengkhawatirkan terjadinya ancaman tsunami. Kendati demikian Asmuri mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan. Terkait potensi terjadinya bencana alam, petugas gabungan juga terus melakukan koordinasi. "Kita mengimbau warga untuk tetap waspada," pungkas Asmuri.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)