Pamit Mandi di Sungai Ogan, Warga OKU Tak Pernah Pulang Kembali ke Rumahnya
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Basarnas Palembang, mengerahkan personelnya untuk mencari Yayandra (21) warga Desa Sekucing, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang hingga kini belum pulang ke rumah setelah pamitan hendak mandi ke Sungai Ogan yang tak jauh dari rumah.
Kepala Kantor Basarnas Palembang, Hery Marantika mengatakan, pada Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 18.55 WIB, Unit Siaga SAR OKU Timur, menerima informasi dari personel BPBD OKU bahwa telah terjadi kondisi membahayakan, yakni terdapat seorang warga yang diduga tenggelam di Sungai Ogan .
"Untuk kronologisnya, berdasarkan informasi yang kami terima bahwa korban kemarin sore atau sekitar pukul 15.00 WIB berpamitan kepada keluarganya untuk mandi di sungai . Namun, hingga petang korban tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga yang khawatir kemudian menyusul korban ke sungai. Namun, di sungai korban tidak diketemukan dan hanya ditemukan perlengkapan mandi korban, sehingga pihak keluarga berasumsi bahwa korban tenggelam di sungai," ujar Hery saat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).
Berdasarkan informasi tersebut, lanjut Hery, sekitar pukul 19.10 WIB satu Team Rescue Basarnas Palembang, yang berada di unit Siaga SAR OKU Timur, berjumlah enam orang berangkat menuju lokasi kejadian dengan menggunakan truk personel.
"Selain menerjunkan personel, peralatan seperti rubber boat, alat selam, peralatan medis, komunikasi dan evakuasi juga ikut diterjunkan, hal ini dilakukan untuk menunjang pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan," lanjutnya.
Herry juga menjelaskan, untuk pencarian pihaknya akan lebih memfokuskan pada pemantauan di sekitar lokasi kejadian, serta akan mengkoordinir seluruh unsur SAR gabungan yang berada di lokasi seperti TNI/Polri, Pemda, pemerintah desa, bahkan tim medis terdekat serta unsur SAR lainnya.
"Metode pencariannya sendiri selain dengan membagi tim SAR gabungan menjadi beberapa SAR unit, dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pencarian juga dilakukan dengan penyisiran permukaan sungai menggunakan perahu karet, selain itu akan kita lakukan circle (ombak buatan) dengan menggunakan perahu karet di tempat-tempat yang dicurigai adanya korban, serta jika dimungkinkan penyelaman juga akan kita lakukan," jelasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan serta di dukung dengan banyaknya personil yang ikut membantu dalam proses pencarian ini diharapkan korban dapat segera ditemukan. "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk membiasakan hidup yang selalu mengutamakan keselamatan, baik secara perorangan maupun secara berkelompok," kata Hery.
Kepala Kantor Basarnas Palembang, Hery Marantika mengatakan, pada Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 18.55 WIB, Unit Siaga SAR OKU Timur, menerima informasi dari personel BPBD OKU bahwa telah terjadi kondisi membahayakan, yakni terdapat seorang warga yang diduga tenggelam di Sungai Ogan .
"Untuk kronologisnya, berdasarkan informasi yang kami terima bahwa korban kemarin sore atau sekitar pukul 15.00 WIB berpamitan kepada keluarganya untuk mandi di sungai . Namun, hingga petang korban tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga yang khawatir kemudian menyusul korban ke sungai. Namun, di sungai korban tidak diketemukan dan hanya ditemukan perlengkapan mandi korban, sehingga pihak keluarga berasumsi bahwa korban tenggelam di sungai," ujar Hery saat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).
Berdasarkan informasi tersebut, lanjut Hery, sekitar pukul 19.10 WIB satu Team Rescue Basarnas Palembang, yang berada di unit Siaga SAR OKU Timur, berjumlah enam orang berangkat menuju lokasi kejadian dengan menggunakan truk personel.
"Selain menerjunkan personel, peralatan seperti rubber boat, alat selam, peralatan medis, komunikasi dan evakuasi juga ikut diterjunkan, hal ini dilakukan untuk menunjang pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan," lanjutnya.
Herry juga menjelaskan, untuk pencarian pihaknya akan lebih memfokuskan pada pemantauan di sekitar lokasi kejadian, serta akan mengkoordinir seluruh unsur SAR gabungan yang berada di lokasi seperti TNI/Polri, Pemda, pemerintah desa, bahkan tim medis terdekat serta unsur SAR lainnya.
"Metode pencariannya sendiri selain dengan membagi tim SAR gabungan menjadi beberapa SAR unit, dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pencarian juga dilakukan dengan penyisiran permukaan sungai menggunakan perahu karet, selain itu akan kita lakukan circle (ombak buatan) dengan menggunakan perahu karet di tempat-tempat yang dicurigai adanya korban, serta jika dimungkinkan penyelaman juga akan kita lakukan," jelasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan serta di dukung dengan banyaknya personil yang ikut membantu dalam proses pencarian ini diharapkan korban dapat segera ditemukan. "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk membiasakan hidup yang selalu mengutamakan keselamatan, baik secara perorangan maupun secara berkelompok," kata Hery.
(eyt)