Pererat Hubungan Bilateral, Ridwan Kamil Ajak PPI Tiongkok Jadi Agen Diplomasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok menjadi agen diplomasi antara Pemerintah Indonesia dan Tiongkok.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta OJK dan BI Jabar Tingkatkan Edukasi Keuangan Digital
Ajakan tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat menjadi narasumber Panel Simposium Nasional PPI Tiongkok 2021 melalui konferensi video dari Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Soroti Mental Pengguna Digital, Ridwan Kamil: Kita Netizen Tidak Ramah se-Asean
Dalam kegiatan yang bertajuk, "Bangkitkan Pariwisata Nasional melalui Pengenalan Budaya Indonesia-Tiongkok" itu, Gubernur menilai, ajakan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dan Tiongkok.
"Jika orang Indonesia yang menarasikan hubungan bilateral ini lebih baik, salah satunya melalui ekonomi pariwisata, orang lebih percaya," ujarnya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, PPI soft diplomasi harus bisa mengurangi prasangka masyarakat tentang hubungan Indonesia-Tiongkok, salah satunya dengan mengganti narasi politik dengan narasi yang lebih baik.
"Kita gantikan dengan narasi-narasi kebudayaan, narasi saling menguntungkan dari sisi ekonomi, narasi inovasi-inovasi yang harus saling menginspirasi, dibungkus salah satunya dengan pariwisata. Ini menjadi jembatan diplomasi antara dua bangsa yang luar biasa ini," jelasnya.
"Di luar itu juga, kita berharap agar yang namanya hubungan relasi antardua negara itu bisa lebih jauh lebih meningkat," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta OJK dan BI Jabar Tingkatkan Edukasi Keuangan Digital
Ajakan tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat menjadi narasumber Panel Simposium Nasional PPI Tiongkok 2021 melalui konferensi video dari Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Soroti Mental Pengguna Digital, Ridwan Kamil: Kita Netizen Tidak Ramah se-Asean
Dalam kegiatan yang bertajuk, "Bangkitkan Pariwisata Nasional melalui Pengenalan Budaya Indonesia-Tiongkok" itu, Gubernur menilai, ajakan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dan Tiongkok.
"Jika orang Indonesia yang menarasikan hubungan bilateral ini lebih baik, salah satunya melalui ekonomi pariwisata, orang lebih percaya," ujarnya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, PPI soft diplomasi harus bisa mengurangi prasangka masyarakat tentang hubungan Indonesia-Tiongkok, salah satunya dengan mengganti narasi politik dengan narasi yang lebih baik.
"Kita gantikan dengan narasi-narasi kebudayaan, narasi saling menguntungkan dari sisi ekonomi, narasi inovasi-inovasi yang harus saling menginspirasi, dibungkus salah satunya dengan pariwisata. Ini menjadi jembatan diplomasi antara dua bangsa yang luar biasa ini," jelasnya.
"Di luar itu juga, kita berharap agar yang namanya hubungan relasi antardua negara itu bisa lebih jauh lebih meningkat," katanya.
(shf)