Khawatir Gempa Blitar Susulan, Puskesmas Rusak Berat Dikosongkan

Jum'at, 21 Mei 2021 - 23:03 WIB
loading...
Khawatir Gempa Blitar...
Puskesmas Wates, Kabupaten Blitar yang berantakan akibat diguncang gempa magnitudo 6.2 Jumat malam (21/5), untuk sementara tidak bisa difungsikan. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Ruang rawat inap Puskesmas Wates , Kabupaten Blitar, Jatim yang berantakan akibat diguncang gempa bumi magnitudo 6,2 Jumat malam (21/5/2021), untuk sementara tidak bisa difungsikan.

Baca juga: Kerusakan Gempa Blitar Meluas, Ini Penampakan Kondisi Tujuh Kecamatan

"Untuk ruang rawat inap kami rekom tidak digunakan dulu daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Herawati, Jumat malam (21/5/2021).

Baca juga: Gempa Bumi M6,2 Bikin Panik Warga Blitar, Guncangannya 2 Kali dan Terasa Kencang

Dinding ruang rawat inap pasien tersebut, rengkah besar. Kerusakan disebabkan guncangan gempa bumi pada bulan April lalu. Saat pembenahan masih berjalan, Jumat malam (21/5) kembali terjadi gempa, yang kali ini berpusat di Tenggara wilayah Kabupaten Blitar. "Yang sebelumnya rengkahan rambut sekarang lebih besar," kata Christine. Gempa di kedalaman 110 Km tersebut juga mengakibatkan plafon di ruang UGD rontok.

Khawatir Gempa Blitar Susulan, Puskesmas Rusak Berat Dikosongkan


Menurut Christine, saat gempa berlangsung, puskesmas dalam kondisi kosong. Pasien terakhir pulang pada Jumat (21/5/2021) sore, sebelum gempa terjadi. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa yang mengagetkan tersebut. "Pasien sudah pulang dan terjadi gempa," katanya. Christine belum bisa menaksir kerugian material akibat gempa yang merusak bangunan puskesmas. Kendati demikian ia mengkategorikan kerusakan yang terjadi sebagai kerusakan berat.

Karenanya, ruang rawat inap pasien untuk sementara belum bisa digunakan. Christine mengkhawatirkan potensi bangunan roboh jika terjadi gempa susulan. "Kalau ini sih kerusakan berat. Resiko banget terjadi roboh," pungkas Christine. Sementara dari data yang dirilis BPBD Kabupaten Blitar Jumat malam (21/5), gempa telah menimbulkan kerusakan bangunan di 7 Kecamatan dan 10 desa.

Sebanyak 7 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Selorejo (Desa Boro), Kecamatan Panggungrejo (Desa Balerejo dan Desa Sumberagung), Kecamatan Wates (Desa Wates dan Desa Mojororejo), Kecamatan Selopuro (Desa Ploso), Kecamatan Gandusari (Desa Kotes), Kecamatan Talun (Desa Jabung), dan Kecamatan Garum (Desa Slorok) .

Kerusakan akibat gempa meliputi rumah warga, satu bangunan puskesmas dan satu gedung sekolah yang sama sama berada di wilayah Kecamatan Wates. Kecuali di Desa Jabung Kecamatan Talun yang masuk kategori kerusakan sedang, BPBD mencatat seluruh kerusakan kategori ringan. Yakni diantaranya teras roboh, plafon jebol, genting rontok dan dinding bangunan ambrol.

"Ini merupakan data sementara kerusakan bangunan akibat gempa 21 Mei," ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik dalam keterangan rilisnya Jumat malam (21/5/2021).
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)