Tanggul Tambang di Kolaka Jebol Genangi Pemukiman dan Kebun, Warga Datangi PT CNI

Senin, 17 Mei 2021 - 17:40 WIB
loading...
Tanggul Tambang di Kolaka Jebol Genangi Pemukiman dan Kebun, Warga Datangi PT CNI
Banjir akibat tanggul penahan air tambang PT CNI di Desa Ponre Waru, Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara menggenangi pemukiman dan kebun warga. Foto/iNews TV/Muktharudin
A A A
KOLAKA - Banjir akibat tanggul penahan air tambang nikel PT CNI di Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) jebol usai diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi menggenangi pemukiman dan kebun warga, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Tabrakan Maut di Kolaka, 2 Mahasiswi Universitas 19 November Meregang Nyawa

Sejumlah warga terdampak banjir akibat tanggul tambang jebol di Desa Ponre Waru, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara kemudian mendatangi PT Ceria Nugraha Indotama (CNI). Mereka meminta pertanggungjawaban perusahaan atas aktivitas tambang yang berdampak pada tergenangnya pemukiman mereka.

Baca juga: Ini Peranan Dua Janda Cantik yang Digerebek Polisi di Bangka Selatan

Menurut warga, mereka sudah kerap kali melaporkan kondisi tanggul yang jebol tersebut. Namun, pihak perusahaan tidak pernah peduli dan mengabaikan permintaan warga. Sehingga mereka berinisiatif mendatangi pihak perusahaan untuk meminta pertanggung jawaban atas kondisi banjir di pemukiman mereka.

"Jika dibiarkan terus menerus, maka semakin banyak masyarakat merasakan dampak dari lalainya pengawasan perusahaan," ujar Raldi.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, warga meminta agar pihak PT CNI, membuat cekdam sesuai dengan ketentuan. Sehingga tidak akan merugikan warga sekitar.

"Bahan cekdam yang dibuat hanya sebatas tanah saja (tanah labil). Akibatnya selalu jebol, parahnya karena lumpur dan bekas kayu yang dibuang oleh perusahaan masuk di pemukiman warga," ungkapnya.

Tokoh pemuda Kecamatan Wolo, Ketua IMPPW, Syamsuriadi juga mengkritisi PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) atas kelalaian yang menyebabkan dampak buruk bagi masyarakat sekitar tambang.

"PT CNI harus bertanggung jawab atas peristiwa jebolnya cekdam yang telah merendam pemukiman, perkebunan hingga jalan umum, dan ini bukan pertama kalinya, mestinya pihak perusahaan lebih teliti dan responsif dalam mengontrol Cekdamnya agar tidak lagi terjadi dampak yang merugikan warga," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1682 seconds (0.1#10.140)