Satpolair Polda Jateng Selidiki Faktor Kelalaian Insiden Perahu Terbalik di Kedung Ombo
loading...
A
A
A
SEMARANG - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap pengelola objek wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali. Namun pihaknya belum menetapkan tersangka atas insiden perahu terbalik di Kedung Ombo.
Namun demikian, pihaknya sudah memerintahkan Satpolair Polda jateng melakukan penyidikan dan penyelidikan terkait kelalaian yang mengakibatkan hilang nyawa orang lain.
"Kita belum tetapkan tersangka, namun penyidikan dan penyelidikan terus dilakukan. Saat ini kita fokus pada pencarian korban yang tenggelam," kata Kapolda.
baca juga: Nakhoda Perahu Wisata Maut di Kedung Ombo Bocah Usia 13 Tahun
Dia mengatakan, pencarian korban dilakukan dengan menggunakan Underwater drones yaitu drone di dalam air. Drone ini untuk mendeteksi korban yang belum ditemukan.
"Setelah kita lakukan pengecekan TKP bahwa benar di tempat wisata tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan. Disamping itu di wilayah perairan wisata tidak diterapkan alat keselamatan penumpang," katanya.
"Memang sudah ada edaran di tempat-tempat wisata terkait pembatasan pengunjung yang masuk ke lokasi wisata di Jawa Tengah. Oleh karena itu, semua Dandim dan Kapolres mulai hari ini sudah melakukan pengecekan di semua lokasi wisata di tempat wilayahnya masing masing," ujar jenderal bintang dua ini.
baca juga: Pasangan Selingkuh di Tuban Digerebek, Warga Mengamuk dan Merusak Balai Desa
Sebelumnya, Kapolda Jateng mengatakan bahwa saat terjadinya perahu terbalik yang menyebabkan 20 orang tercebur ke dalam air. Saat itu, dirinya sedang berada di wilayah yang sama dalam melakukan kunjungan di Pospam.
Mendengar kejadian itu, dia bersama Pejabat Utama Polda Jateng langsung meninjau lokasi TKP dan memerintahkan personel untuk membantu pencarian korban.
"Dalam kejadian itu, saya yang ada di TKP pertama kali. Sedangkan dari 20 orang yang tercebur saat itu ada 9 orang tidak ditemukan. Sehingga dilakukan pencarian secara intensif oleh petugas dan masyarakat sekitar. Ironisnya dalam kejadian itu, korban terbanyak adalah anak anak," kata Kapolda Jateng.ujarnya.
Mantan Kapolresta Solo itu mengatakan, saat ini sudah ada Basarnas, BNPB, Satpolair dan Kodam IV/Diponegoro masih melakukan pencarian terhadap dua korban lainnya di Waduk Kedung Ombo.
Menurutnya, pengecekan hari ini dilakukan agar tidak terjadi dan terulang kembali kejadian yang terjadi wisata Kedung Ombo pada Sabtu (15/5/2021).
Namun demikian, pihaknya sudah memerintahkan Satpolair Polda jateng melakukan penyidikan dan penyelidikan terkait kelalaian yang mengakibatkan hilang nyawa orang lain.
"Kita belum tetapkan tersangka, namun penyidikan dan penyelidikan terus dilakukan. Saat ini kita fokus pada pencarian korban yang tenggelam," kata Kapolda.
baca juga: Nakhoda Perahu Wisata Maut di Kedung Ombo Bocah Usia 13 Tahun
Dia mengatakan, pencarian korban dilakukan dengan menggunakan Underwater drones yaitu drone di dalam air. Drone ini untuk mendeteksi korban yang belum ditemukan.
"Setelah kita lakukan pengecekan TKP bahwa benar di tempat wisata tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan. Disamping itu di wilayah perairan wisata tidak diterapkan alat keselamatan penumpang," katanya.
"Memang sudah ada edaran di tempat-tempat wisata terkait pembatasan pengunjung yang masuk ke lokasi wisata di Jawa Tengah. Oleh karena itu, semua Dandim dan Kapolres mulai hari ini sudah melakukan pengecekan di semua lokasi wisata di tempat wilayahnya masing masing," ujar jenderal bintang dua ini.
baca juga: Pasangan Selingkuh di Tuban Digerebek, Warga Mengamuk dan Merusak Balai Desa
Sebelumnya, Kapolda Jateng mengatakan bahwa saat terjadinya perahu terbalik yang menyebabkan 20 orang tercebur ke dalam air. Saat itu, dirinya sedang berada di wilayah yang sama dalam melakukan kunjungan di Pospam.
Mendengar kejadian itu, dia bersama Pejabat Utama Polda Jateng langsung meninjau lokasi TKP dan memerintahkan personel untuk membantu pencarian korban.
"Dalam kejadian itu, saya yang ada di TKP pertama kali. Sedangkan dari 20 orang yang tercebur saat itu ada 9 orang tidak ditemukan. Sehingga dilakukan pencarian secara intensif oleh petugas dan masyarakat sekitar. Ironisnya dalam kejadian itu, korban terbanyak adalah anak anak," kata Kapolda Jateng.ujarnya.
Mantan Kapolresta Solo itu mengatakan, saat ini sudah ada Basarnas, BNPB, Satpolair dan Kodam IV/Diponegoro masih melakukan pencarian terhadap dua korban lainnya di Waduk Kedung Ombo.
Menurutnya, pengecekan hari ini dilakukan agar tidak terjadi dan terulang kembali kejadian yang terjadi wisata Kedung Ombo pada Sabtu (15/5/2021).
(msd)