Mahasiswa Kosgoro Minta Ridwan Kamil Wujudkan 100 Ribu Petani Milenial

Minggu, 09 Mei 2021 - 05:45 WIB
loading...
Mahasiswa Kosgoro Minta...
Diskusi bertajuk Progam Petani Milenial Riil atau Sensasional di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu, (8/5/2021) malam. Foto/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Himpunan Mahasiswa Kosgoro (Himakos) Jawa Barat mendukung penuh program Petani Milenial yang digagas Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Ketua Himakos Jabar, Wibi Bagja mengatakan, program Petani Milenial kini sudah berjalan efektif di 27 kabupaten/kota di Jabar. Dia menegaskan, program tersebut bukan sensasional semata melainkan program riil.

"Melihat implementasinya, program Petani Milenial sudah berjalan efektif. Program ini riil, bukan hanya sensasional," tegas Wibi seusai diskusi bertajuk "Progam Petani Milenial Riil atau Sensasional" di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu, (8/5/2021) malam.

Menurut Wibi, dari 100 ribu petani milenial yang ditargetkan, kini sudah ada sejumlah petani milenial yang telah fokus menjalankan program tersebut dan mulai menghasilkan keuntugan ekonomi dari salah satu program unggulan yang diusung Pemprov Jabar itu.

"Karenanya, kami mengajak milenial, termasuk mahasiswa ikut serta menyukseskan program petani milenial ini karena mampu mendongkrak taraf ekonomi masyarakat," katanya.

Meski begitu, Wibi memberikan sejumlah catatan terhadap program tersebut, di antaranya soal pemerataan. Menurutnya, masih ada beberapa daerah di Jabar yang kesulitan mengakses program tersebut.

"Masukan untuk Pak Gubernur Ridwan Kamil, kami berharap, program ini bisa lebih merata dan berkelanjutan," katanya.

Menurutnya, jika program Petani Milenial dapat dirasakan di seluruh wilayah Jabar serta berkelanjutan, maka target 100 ribu petani milenial bakal lebih cepat tercapai.

"Kami berharap, Pak Gubernur dapat merealisasikan target 100 ribu petani milenial dalam waktu yang lebih cepat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi II DPRD Jabar, Ahmad Hidayat mengatakan, program Petani Milenial bertujuan untuk meregenerasi petani karena petani di Jabar berpotensi hilang menyusul kurang berminatnya generasi muda terjun ke dunia pertanian.

"Karenanya, pola rekrutmen pun perlu diperbaiki melalui pola rekrutmen yang memang bisa menarik dan mempertahankan ideologi petani," tegasnya.

Baca juga: Sopir Bus Sweeping Travel Gelap di Pos Penyekatan Lebaran 2021 Sampora Kuningan

"Pada dasarnya orang nganggur kalau di iming-imingi rekruitmen dengan penghasilan 4 juta pernah bulan pasti mau, tapi tidak ada dasar pemahamannya, tidak ada dasar ideologisnya. Padahal, sektor pertanian harus ada ideologisnya. Itulah mengapa kami di Komisi II memberi masukan harus adanya pembaharuaan," katanya.

Baca juga: Pimpinan Parpol di KBB Ajak Plt Bupati Hengki Komunikasi

Menurut Ahmad, rekrutmen petani milenial lebih baik memprioritaskan anak-anak petani. Namun, sebelum terjun ke lapangan, mereka harus dibekali pengetahuan soal pertanian, termasuk memberikan mereka beasiswa pendidikan.

"Mereka sudah punya dasar, apalagi tidak sedikit yang punya lahan. Dengan pengetahuan yang tinggi dan didukung budaya bertani, maka program Petani Milenial ini akan berjalan lebih baik," tandasnya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)