Jelang Lebaran, Guru Ngaji-Honorer di Jabar Terima Bantuan Uang Tunai Rp1 Juta
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 350 guru ngaji dan honorer di Provinsi Jawa Barat menerima bantuan berupa uang tunai melalui program Peduli Pendidikan Baznas Jabar di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (4/5/2021).
Bantuan berupa uang tunai masing-masing Rp1 juta yang berasal dari zakat aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar tersebut diterima langsung guru ngaji dan honorer yang selama ini terdampak pandemi COVID-19.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pandemi yang menghantam Tanah Air, khususnya Jabar mengakibatkan sistem ekonomi tidak berjalan dengan baik.
Pasalnya, lini usaha masyarakat harus terhenti akibat merebaknya kasus COVID-19, termasuk sistem pendidikan yang mengharuskan pelajar mengubah pola belajarnya menjadi virtual. Akibatnya, institusi pendidikan seperti sekolah maupun madrasah pun lumpuh.
"Bukan hanya pedagang, buruh, dan karyawan, tetapi guru honorer dan guru ngaji menjadi masyarakat yang terdampak dari COVID-19 ini. Saya berharap, program Baznas Peduli Pendidikan meningkatkan imunitas para guru untuk tetap berjuang bersama-sama melawan virus ini," tutur Uu.
Menurut Uu, selain dana APBD, peran serta masyarakat dalam membayar zakat sesuai ketentuan agama tentunya merupakan solusi dalam membangun Jabar juara lahir batin.
"Solusi membangun negara, yaitu dengan zakat dan sedekah. Ini sumber dana selain APBD untuk membangun Jabar. Mari kita dorong supaya zakat dan sedekah benar-benar memberikan manfaat dalam aspek keumatan," katanya.
Uu juga mendorong Baznas Jabar menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya zakat dan sedekah untuk membangun bangsa dan negara.
Bahkan, kata Uu, jika masyarakat taat dan patuh membayar zakat, jumlah dana zakat yang terkumpul dapat menandingi dana APBD.
"Mudah-mudahan, dengan berbagai inovasi digitalisasi, Baznas Jabar bisa meningkatkan kepedulian masyarakat untuk membayara zakat karena zakat dan sedekah bisa menjadi solusi membangun bangsa," tegasnya.
Bantuan berupa uang tunai masing-masing Rp1 juta yang berasal dari zakat aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar tersebut diterima langsung guru ngaji dan honorer yang selama ini terdampak pandemi COVID-19.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pandemi yang menghantam Tanah Air, khususnya Jabar mengakibatkan sistem ekonomi tidak berjalan dengan baik.
Pasalnya, lini usaha masyarakat harus terhenti akibat merebaknya kasus COVID-19, termasuk sistem pendidikan yang mengharuskan pelajar mengubah pola belajarnya menjadi virtual. Akibatnya, institusi pendidikan seperti sekolah maupun madrasah pun lumpuh.
"Bukan hanya pedagang, buruh, dan karyawan, tetapi guru honorer dan guru ngaji menjadi masyarakat yang terdampak dari COVID-19 ini. Saya berharap, program Baznas Peduli Pendidikan meningkatkan imunitas para guru untuk tetap berjuang bersama-sama melawan virus ini," tutur Uu.
Menurut Uu, selain dana APBD, peran serta masyarakat dalam membayar zakat sesuai ketentuan agama tentunya merupakan solusi dalam membangun Jabar juara lahir batin.
"Solusi membangun negara, yaitu dengan zakat dan sedekah. Ini sumber dana selain APBD untuk membangun Jabar. Mari kita dorong supaya zakat dan sedekah benar-benar memberikan manfaat dalam aspek keumatan," katanya.
Uu juga mendorong Baznas Jabar menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya zakat dan sedekah untuk membangun bangsa dan negara.
Bahkan, kata Uu, jika masyarakat taat dan patuh membayar zakat, jumlah dana zakat yang terkumpul dapat menandingi dana APBD.
"Mudah-mudahan, dengan berbagai inovasi digitalisasi, Baznas Jabar bisa meningkatkan kepedulian masyarakat untuk membayara zakat karena zakat dan sedekah bisa menjadi solusi membangun bangsa," tegasnya.