Pertama dalam 60 Tahun, Dusun Saluseba di Lutra Mandiri Pangan
loading...
A
A
A
MASAMBA - Program 'Semalam di Desa' dari Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, membuahkan hasil manis, khususnya untuk masyarakat Dusun Saluseba, Desa Pincara, Kecamatan Masamba. Untuk pertama kali dalam 60 tahun terakhir, daerah ini sukses mandiri pangan.
Dalam program 'Semalam di Desa' kala itu, Bupati Indah menjawab permasalahan masyarakatnya dengan mencetak sawah seluas enam hektare dan diberikan pendampingan. Hasilnya, hari ini Kamis (21/5/2020) bisa dinikmati oleh masyarakat Saluseba yang melakukan panen padi.
Petani di Dusun Saluseba bahkan sudah memasuki musim panen periode ketiga. Hal ini disampaikan oleh penyuluh pendamping, Ilham. Ia menyebut panen ketiga ini menghasilkan 5,2 ton padi per hektare.
"Total ada tujuh hektare lahan yang dipanen. Ada penambahan satu hektare lahan setelah sebelumnya sekitar enam hektare. Ini merupakan hal yang patut disyukuri karena adanya peningkatan yang cukup signifikan," katanya.
Ilham menambahkan untuk memasuki musim tanam selanjutnya dibutuhkan pembaharuan bibit.
"Rencananya sebulan ke depan masyarakat akan turun ke sawah lagi. Namun dibutuhkan pembaharuan bibit. Bibit yang tersedia saat ini sudah menurun kualitasnya setelah melewati tiga periode panen," tutup dia.
Dalam program 'Semalam di Desa' kala itu, Bupati Indah menjawab permasalahan masyarakatnya dengan mencetak sawah seluas enam hektare dan diberikan pendampingan. Hasilnya, hari ini Kamis (21/5/2020) bisa dinikmati oleh masyarakat Saluseba yang melakukan panen padi.
Petani di Dusun Saluseba bahkan sudah memasuki musim panen periode ketiga. Hal ini disampaikan oleh penyuluh pendamping, Ilham. Ia menyebut panen ketiga ini menghasilkan 5,2 ton padi per hektare.
"Total ada tujuh hektare lahan yang dipanen. Ada penambahan satu hektare lahan setelah sebelumnya sekitar enam hektare. Ini merupakan hal yang patut disyukuri karena adanya peningkatan yang cukup signifikan," katanya.
Ilham menambahkan untuk memasuki musim tanam selanjutnya dibutuhkan pembaharuan bibit.
"Rencananya sebulan ke depan masyarakat akan turun ke sawah lagi. Namun dibutuhkan pembaharuan bibit. Bibit yang tersedia saat ini sudah menurun kualitasnya setelah melewati tiga periode panen," tutup dia.
(tri)