Bupati Puncak Marah KKB Membunuh dan Langgar Adat Papua

Rabu, 21 April 2021 - 08:17 WIB
loading...
Bupati Puncak Marah...
Bupati Puncak Willem Wandik menantang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau yang dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). jika laki-laki lawan Pasukan TNI-Polri. Foto Satgas Nemangkawi
A A A
ILAGA - Bupati Puncak Willem Wandik berang karena banyak warganya dibunuh dan diperkosa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau yang dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) . Karenanya Bupati Puncak Willem Wandik meminta OPM jangan hanya bisa membunuh membabi buta dan langgar adat Papua.

Hal tersebut disampaikan Bupati Puncak Willem Wandik saat menggelar pertemuan tatap Muspika Kabupaten Puncak dengan tokoh masyarakat dan TNI/Polri, Selasa 20 April 2021, di Aula Negelar Pemda Puncak, Kamp. Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

"Kita disini akan membahas terkait kejadian yang terjadi beberapa hari di Kabupaten Puncak, mulai dari pembunuhan Guru di Distrik Beoga, pembakaran Gedung sekolah juga di Beoga, penembakan Tukang ojek di Kampung Eromaga, dan pembunuhan anak sekolah atas Nama Ali Mom. Di seluruh dunia dan seluruh Indonesia sudah tahu bahwa daerah Puncak, atau daerah pegunungan itu tidak aman, tempat sering terjadi pembunuhan," kata Wiliam Wandik dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.

Baca: Paniel Kogoya Penyandang Dana Pembelian Senapan Serbu M4 dan M16 ke OPM Ditangkap Satgas Nemangkawi


Menurut dia yang sering terjadi selain kejadian yang dilakukan oleh KKB, ada juga masalah Politik atau partai Politik sehingga membuat atau menimbulkan keributan serta kekacauan di Kabupaten, serta juga masalah adat yaitu istri pertama yang selingkuh atau cemburu antara istri pertama dengan Kedua, dan juga pertikaian antara Organisasi antara Gereja yang salah paham.

"Masalah yang sekarang terjadi ini terjadi saya tidak mengerti, karena kalau perang suku terjadi kita tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang harus dilakukan, tetapi kalau kejadian sekarang saya tidak mengerti keinginan atau maksudnya apa," timpalnya.

Karena kejadian yang biasa dilakukan oleh KKB itu yang sering terjadi biasanya hanya perampasan senjata dan penembakan anggota, atau penyerangan Pos TNI / Polri. "Tetapi sekarang saya liat ini penembakan guru, tukang ojek dan pembakaran sekolah bahkan pembunuhan masyarakat asli juga terjadi, saya bingung sekali dengan kegiatan yang dilakukan sekarang oleh kelompok - kelompok ini," ungkapnya.




Sekarang ini, kata dia, para jenderal - jendrral banyak yang masuk dan berdatangan di Kabupaten Puncak, di Beoga sana masih ada jenderal - jenderal yang langsung memimpin operasi di Beoga.

"Jadi sekarang jangan bilang Bupati yang undang tetapi karena situasi dan kondisi yang membuat mereka langsung dari Pusat ke Kabupaten Puncak. Kalau sekarang anggota TNI/ Polri banyak yang masuk di Kabupaten Puncak, itu karena yang sekarang pemerintah hadapi ini kelompok KKB yang difasilitasi dengan senjata api, makanya untuk menghadapi mereka TNI/Polri yang langsung turun kelapangan, karena itu tugas dan tanggung jawab TNI/Polri untuk menjaga keamanan apabila ada gejolak yang terjadi," ujarnya.

Bupati menegaskan, kalau kelompok KKB mengatakan bahwa tujuan mereka adalah berjuang untuk merdeka, tetapi warga sendiri atau keluarga sendiri saja dibunuh.

"Ini berjuang apa yang kayak begini, kalian berjuang apa sebenarnya, ini membuat kita yang di Papua dan bahkan dunia juga ikut bingung dengan perjuangan yang sekarang dilakukan ini. Kalau mau perang, kami siapkan lapangan perang, biar kita masyarakat mundur dan kalian berperang melawan TNI / Polri, itu baru laki - laki jangan membuat masyarakat jadi takut atau jadi korban," pungkasnya.

Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan, Polisi sudah melakukan kegiatan - kegiatan untuk menciptakan kemanan di dalam Kota Ilaga, yaitu Patroli dalam kota.

"Saya meminta kepada masyarakat agar kita sama - sama menjaga dan menciptakan situasi aman di Kabupaten Puncak," tandasnya.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1950 seconds (0.1#10.140)