Masjid Besar Ujungberung, Pusat Syiar Islam Kota Bandung Tempo Dulu

Selasa, 20 April 2021 - 05:11 WIB
loading...
Masjid Besar Ujungberung,...
Tampak depan Masjid Besar Ujungberung Kota Bandung. SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Peradaban Islam di wilayah Kota Bandung tak dapat dilepaskan dari keberadaan Masjid Besar Ujungberung. Masjid megah di kawasan timur Kota Bandung itu menjadi pusat syiar Islam sejak berdiri 1813 silam.

Masjid yang beralamat di Jalan Alun-alun Barat Nomor 183, Cigending, Ujungberung, Kota Bandung ini berada di kawasan yang cukup ramai karena lokasinya yang berada di kawasan Alun-alun dan Pasar Ujungberung. Tidak hanya itu, di sisi kiri masjid, terdapat Kantor Kecamatan Ujungberung yang menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Ujungberung.

Masjid ini dikelilingi pagar berwarna hijau dengan dua pintu gerbang utama yang dilengkapi gapura. Di atas gapura, tampak jelas tulisan 'Masjid Besar Ujungberung Kota Bandung'. Meski berada di kawasan ramai, namun suasana hening langsung terasa saat memasuki bagian dalam masjid, sehingga jemaah dapat khusuk dalam menjalankan ibadahnya.

Area dalam masjid sendiri tampak sangat luas dan lapang. Meski memiliki dua lantai, namun bagian tengah masjid dibiarkan terbuka. Saat memandang ke bagian atap masjid, jemaah bisa menyaksikan kubah masjid yang cukup besar yang didominasi warna biru dengan hiasan awan layaknya penampakan langit.

Masjid Besar Ujungberung sendiri telah mengalami beberapa kali perombakan. Saat awal dibangun, bangunan masjid hanya berukuran 7x9 meter yang berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi. Pada awal 1870, bangunan masjid diperluas menjadi 10x10 meter dan kembali dipugar pada tahun 1920.

Seiring perkembangannya, bangunan masjid terus mengalami perluasan. Kini, total luas bangunan masjid itu mencapai 9.360 meter persegi. Di usianya yang sudah cukup tua, Masjid Besar Ujungberung tetap berdiri kokoh dan jadi pusat kegiatan Islam, khususnya bagi masyarakat Ujungberung dan sekitarnya.

Keberadaan Masjid Besar Ujungberung sendiri juga disebut-sebut menjadi salah satu saksi terbentuknya Kota Bandung. Hal itu tampak dari keberadaan Alun-alun dan Pasar Ujungberung yang kerap menjadi pertanda sebuah pusat ibu kota.

Bahkan, pakar sejarah Bandung, Haryoto Kunto dalam bukunya 'Wajah Bandung Tempo Doloe' menyebutkan bahwa Bandung tempo dulu dikenal dengan sebutan West Oedjoebroeng. Artinya, Bandung merupakan bagian wilayah Ujungberung.

Terlepas dari cerita saksi awal mula terbentuknya Kota Bandung yang kini sudah berusia 210 tahun, sejak awal berdiri, masjid yang mulanya bernama Masjid An-Nur yang dalam bahasa Arab bermakna cahaya ini menjadi pusat perkembangan Islam di Kota Bandung.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Nazir Wakaf Masjid Besar Ujungberung, KH Syukriadi Sambas. Menurutnya, beragam aktivitas kegiatan Islam tumbuh pesat sejak masjid ini berdiri sejak 208 tahun silam.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2980 seconds (0.1#10.140)