Kabaintelkam Polri Sambangi Asrama Mahasiswa Papua di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri , Komjen Pol Paulus Waterpauw menyambangi Asrama Mahasiswa BIAK-Numfor Papua di Jalan Rappocini Raya, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Minggu (18/4/2021).Mantan Kapolda Papua ini datang didampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, Dir Intelkam Polda Sulsel, Kombes Pol Dwi Suryo Cahyo, dan pejabat utama Polda Sulsel lainnya, serta Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana.Di sela pertemuan itu, Komjen Pol Paulus Waterpauw menyerahkan bantuan sembako kepada para penghuni asrama. Bantuan sembako juga diberikan oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam.
"Sebagai orang tua, kakak, senior punya kewajiban datang untuk lihat mereka kebetulan bapak Kapolda, Kapolrestabes, pak Dir Intel punya waktu untuk saya bisa lihat adik-adik saya," ujar Paulus Waterpauw.Paulus juga memberikan semangat kepada para mahasiswa Papua, untuk bertekad meraih sebuah kesuksesan serta senantiasa mengingat pesan orang tua di kampung halaman mereka. Salah satunya budaya mendengar."Teruslah Menjaga harkat dan martabat Papua dan mesti ingat, budaya mendengar adalah salah satu kunci kesuksesan. Terus berbaur, cari pengalaman di sini," tukas Jenderal bintang tiga ini.Dia berpesan agar para mahasiswa bisa membantu pemerintah dalam melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Paulus menegaskan pemerintah akan terus mengawal kegiatan dan keberlangsungan hidup para mahasiswa di perantauan."Apalagi pemerintah mendukung terus otonomi khusus, pembiayaan beasiswa dan sebagainya," ucapnya.Di lain hal, Paulus juga menanggapi kejadian pemberontakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Dia mengatakan kondisi tersebut sudah jadi atensi utama Polri.
"Saya sudah komunikasi dengan pak Bupati, pak Kapolda, dan Pangdam juga. Nanti malam saya akan berangkat survei ke Papua dalam rangka itu. Melihat situasi sendiri di sana dan membantu pemecahan masalah," ungkapnya.Menurutnya KKB kerap masuk dalam lingkungan tanpa memakai atribut apapun termasuk senjata. Biasanya kata Paulus, mereka mengamati lingkungan setempat. "Dia melihat dan mempelajari dulu kelemahan kita yang ada di sana termasuk masyarakat," ucapnya.Dia melanjutkan gerak-gerik KKB sulit terbaca jika sudah begitu. "Kalau mereka datang dengan perlengkapan lengkap dengan identitas. Sudah pasti kita tindak tegas. Ini yang jadi masalah," tegasnya.Kecenderungan lain, kata Paulus, KKB kerap berbuat onar di kawasan yang sudah damai dan tentram. " Mereka mengganggu di waktu-waktu tertentu. Biasanya sudah aman, sudah landai mereka terus melakukan upaya-upaya begitu," jelasnya.Menurutnya apa yang dilakukan KKB ini tidak jauh dari motif ekonomi. "Suka mengganggu karena tak punya pekerjaan. Makanya kita sudah atensi, sudah jadi kebijakan bapak Kapolri untuk menindak tegas mereka," tutupnya.
Lihat Juga: 8 Kombes Pol di Mabes Polri Dimutasi Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Daerah, Ini Nama-namanya
"Sebagai orang tua, kakak, senior punya kewajiban datang untuk lihat mereka kebetulan bapak Kapolda, Kapolrestabes, pak Dir Intel punya waktu untuk saya bisa lihat adik-adik saya," ujar Paulus Waterpauw.Paulus juga memberikan semangat kepada para mahasiswa Papua, untuk bertekad meraih sebuah kesuksesan serta senantiasa mengingat pesan orang tua di kampung halaman mereka. Salah satunya budaya mendengar."Teruslah Menjaga harkat dan martabat Papua dan mesti ingat, budaya mendengar adalah salah satu kunci kesuksesan. Terus berbaur, cari pengalaman di sini," tukas Jenderal bintang tiga ini.Dia berpesan agar para mahasiswa bisa membantu pemerintah dalam melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Paulus menegaskan pemerintah akan terus mengawal kegiatan dan keberlangsungan hidup para mahasiswa di perantauan."Apalagi pemerintah mendukung terus otonomi khusus, pembiayaan beasiswa dan sebagainya," ucapnya.Di lain hal, Paulus juga menanggapi kejadian pemberontakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Dia mengatakan kondisi tersebut sudah jadi atensi utama Polri.
"Saya sudah komunikasi dengan pak Bupati, pak Kapolda, dan Pangdam juga. Nanti malam saya akan berangkat survei ke Papua dalam rangka itu. Melihat situasi sendiri di sana dan membantu pemecahan masalah," ungkapnya.Menurutnya KKB kerap masuk dalam lingkungan tanpa memakai atribut apapun termasuk senjata. Biasanya kata Paulus, mereka mengamati lingkungan setempat. "Dia melihat dan mempelajari dulu kelemahan kita yang ada di sana termasuk masyarakat," ucapnya.Dia melanjutkan gerak-gerik KKB sulit terbaca jika sudah begitu. "Kalau mereka datang dengan perlengkapan lengkap dengan identitas. Sudah pasti kita tindak tegas. Ini yang jadi masalah," tegasnya.Kecenderungan lain, kata Paulus, KKB kerap berbuat onar di kawasan yang sudah damai dan tentram. " Mereka mengganggu di waktu-waktu tertentu. Biasanya sudah aman, sudah landai mereka terus melakukan upaya-upaya begitu," jelasnya.Menurutnya apa yang dilakukan KKB ini tidak jauh dari motif ekonomi. "Suka mengganggu karena tak punya pekerjaan. Makanya kita sudah atensi, sudah jadi kebijakan bapak Kapolri untuk menindak tegas mereka," tutupnya.
Lihat Juga: 8 Kombes Pol di Mabes Polri Dimutasi Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Daerah, Ini Nama-namanya
(agn)