Bandar Sabu di Bone Ditembak Mati, Barang Bukti 89 Kilogram

Minggu, 18 April 2021 - 17:31 WIB
loading...
Bandar Sabu di Bone...
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan. Foto: Sindonews/Faisal Mustafa
A A A
MAKASSAR - Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) tengah mengungkap dugaan peredaran gelap narkotika jenis sabu di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Informasi kepolisian puluhan kilogram sabu disita petugas dan satu tersangka ditembak mati.Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Ghiri Prawijaya membenarkan pengungkapan tersebut. Meski begitu dia enggan berspekulasi lebih jauh ihwal proses penangkapan yang masih dikembangkan petugas."Iya mas, itu benar pengembangan dari Jakarta (BNN Pusat) kami hanya bantu. Tapi saya belum dapat laporan lengkapnya, nanti kami informasikan. Dalam pengembangan," kata Jenderal Bintang satu ini kepada Sindonews via telepon.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan menyebutkan penangkapan itu dilakukan sejak Sabtu 17 April, Malam. Tiga orang diamankan dalam operasi. Namun dia tidak menyebut pasti lokasi penggerebekan itu di Bone. Zulpan mengatakan barang bukti yang disita mencapai 89 Kilogram."Iya benar ada penangkapan narkoba di Bone dilakukan oleh BNN pusat dari Jakarta. Barang bukti cukup banyak, tujuh karung. Jumlah totalnya itu bisa saya sampaikan 89 Kilogram sabu," jelasnya ditemui di Asrama Mahasiswa Biak, Papua, Jalan Rappocini, Kota Makassar.Zulpan mengemukakan sejauh ini petugas masih melakukan pengembangan di daerah tersebut. Dia menyebut ada satu orang yang diamankan, satu lagi terpaksa ditembak mati, lantaran dianggap melawan petugas saat ingin diamankan."Tim sedang bekerja. Ada satu yang diamankan dan ada satu tersangka terpaksa dilumpuhkan, tembak mati, karena melawan petugas. Kita harapkan Sulsel ini bersih dari narkoba ini bentuk komitmen pimpinan Polri bahwa narkoba itu harus diberantas," tegasnya.


Perwira Polri tiga bunga ini mengatakan dari informasi awal puluhan kilogram sabu itu masuk ke Kabupaten Bone melalui jalur laut. Informasinya dari Parepare dibawa ke Bone dan mau dibawa ke Kendari. "Ini pengiriman via jalur laut. Saat ini masih dikembangkan. Saat ini masih didalami asal barangnya," tukasnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3314 seconds (0.1#10.140)