Baru Terpenuhi 40 Persen, Kebutuhan Insinyur Indonesia Capai 260.000 Orang
loading...
A
A
A
Sebanyak 14 wisudawan hadir secara langsung, termasuk Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan, Dr. Ir. H. Khalawi Abdul Hamid, MSC. MM pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Wisuda berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dalam pidatonya, Rektor mengungkapkan apresiasinya karena Unpar secara perdana bisa mewisuda 78 mahasiswa dan 14 di antaranya bisa menghadiri prosesi secara langsung.
Menurut Rektor, gelar profesi insinyur bukan sekadar bentuk pengukuhan, tetapi juga pengakuan atas kompetensi, komitmen, dan dedikasi di dunia keteknikan.
“Wisuda perdana ini menjadi penegasan atas profesi di bidang keteknikan. Pemberian secara formal kiranya bagi para insinyur yang diwisuda hari ini membuat semakin bangga dan percaya diri dengan titel insinyurnya,” tutur Rektor.
Kendati demikian, Rektor mengatakan bahwa lulusan PPI Angkatan I ini menjadi tantangan bagi Unpar sebagai lembaga pendidikan untuk terus berkontribusi bagi negeri untuk menghasilkan insinyur yang berkualitas tinggi.
Dia berharap, para insinyur lulusan Unpar memiliki dedikasi, tanggung jawab, humanis, dan berkomitmen untuk terus membangun negeri.
“Dan itu pasti tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak, dalam hal ini Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan seluruh asosiasi profesi di keteknikan. Ini yang kemudian kita selenggarakan secara kolaboratif melalui PPI dan fokus kita pada tahun pertama ini RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), yaitu dengan melihat portofolio atau track record para pekerja profesional di bidang keteknikan selama ini,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Rektor mengungkapkan apresiasinya karena Unpar secara perdana bisa mewisuda 78 mahasiswa dan 14 di antaranya bisa menghadiri prosesi secara langsung.
Menurut Rektor, gelar profesi insinyur bukan sekadar bentuk pengukuhan, tetapi juga pengakuan atas kompetensi, komitmen, dan dedikasi di dunia keteknikan.
“Wisuda perdana ini menjadi penegasan atas profesi di bidang keteknikan. Pemberian secara formal kiranya bagi para insinyur yang diwisuda hari ini membuat semakin bangga dan percaya diri dengan titel insinyurnya,” tutur Rektor.
Kendati demikian, Rektor mengatakan bahwa lulusan PPI Angkatan I ini menjadi tantangan bagi Unpar sebagai lembaga pendidikan untuk terus berkontribusi bagi negeri untuk menghasilkan insinyur yang berkualitas tinggi.
Dia berharap, para insinyur lulusan Unpar memiliki dedikasi, tanggung jawab, humanis, dan berkomitmen untuk terus membangun negeri.
“Dan itu pasti tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak, dalam hal ini Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan seluruh asosiasi profesi di keteknikan. Ini yang kemudian kita selenggarakan secara kolaboratif melalui PPI dan fokus kita pada tahun pertama ini RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), yaitu dengan melihat portofolio atau track record para pekerja profesional di bidang keteknikan selama ini,” ujarnya.
(msd)