Baru Terpenuhi 40 Persen, Kebutuhan Insinyur Indonesia Capai 260.000 Orang

Senin, 12 April 2021 - 00:01 WIB
loading...
Baru Terpenuhi 40 Persen,...
Upacara Wisuda Angkatan I Program Profesi Insinyur (PPI) Tahun Akademik 2020/2021 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).Foto istimewa
A A A
BANDUNG - Indonesia setidaknya masih membutuhkan sekitar 260.000 insinyur untuk memenuhi tingginya kebutuhan pembangunan infrastruktur dan lainnya. Kendati jumlah perguruan tinggi cukup banyak, namun kebutuhan insinyur baru terpenuhi sekitar 40 persen.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan pada Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, Indonesia membutuhkan tambahan sedikitnya 260.000 insinyur. Khalawi mengungkapkan, kebutuhan insinyur di Indonesia baru terpenuhi berkisar 30-40 persen dari total keseluruhan kebutuhan insinyur.

Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Miras Polisi Amankan Ratusan Liter Tuak

“Kita masih kurang banyak, kebutuhan kita baru (terpenuhi) 30-40 persen dari keseluruhan kebutuhan insinyur di Indonesia. Oleh karena itu, masih banyak insinyur-insinyur asing yang berkiprah di Indonesia,” ujar Khalawi pada acara Upacara Wisuda Angkatan I Program Profesi Insinyur (PPI) Tahun Akademik 2020/2021 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dalam siaran persnya, Minggu (11/4/2021).

Tak hanya Unpar, dia pun mendorong agar seluruh perguruan tinggi di Indonesia melakukan percepatan PPI. Menurut dia, PPI merupakan suatu keharusan sebagaimana diamanahkan oleh UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Hal itu dimaksudkan agar kompetensi lulusan sarjana keteknikan bisa laku di dalam negeri maupun secara global.

Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki Tanpa Dua Kaki Gemparkan Tasikmalaya

“Kami sebagai angkatan pertama di PPI Unpar ini sangat mengucapkan terima kasih atas upaya Unpar untuk membantu pendididkan PPI ini. Sekali lagi kami bangga, bisa menjadi bagian dari Unpar. Tentunya janji alumni itu sama-sama kita laksanakan dengan tetap memegang kode etik keinsinyuran,” kata dia.

Khalawi pun mengambil contoh khususnya di Kementerian PUPR, banyak hal yang bisa dilakukan bersama Unpar khususnya di Direktorat Jenderal Perumahan yang masih banyak membutuhkan sumbangsih dari para alumni dan Unpar sebagai lembaga pendidikan untuk meningkatkan PPI lebih baik ke depan.

"Khususnya dalam penyediaan rumah untuk masyarakat. Kita masih banyak menghadapi tantangan, terutama masyarakat yang belum memiliki rumah kurang lebih 7,8 juta, menjadi pemikiran kita bersama khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah," tutur Khalawi.

Sementara itu, Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang, Ph.D. melantik 78 mahasiswa dalam Upacara Wisuda Angkatan I Program Profesi Insinyur (PPI) Tahun Akademik 2020/2021 yang digelar secara luring di Aula Gedung Fakultas Ekonomi Unpar dan daring, pada Sabtu (10/4/2021).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2270 seconds (0.1#10.140)