Abdul Hayat Harap Science Technopark Unhas Bantu Pemerintah Majukan Sulsel
loading...
A
A
A
"Ini membuat kita pemprov semakin percaya diri melakukan tata kelola pemerintahan untuk hari ini. Kita yakin dan percaya, kalau ini dilakukan dengan inovasi dan riset," ujarnya.
Terkita bagian riset, Pemprov Sulsel sendiri sudah mengubah Bappeda dan Litbang menjadi Bappelitbangda. Bagian penilitian digabung dengan bagian perencanaan pembangunan.
"Jadi penelitian gabung dengan Bappedanya. Dapurnya satu, kemudian langsung diprogram satu kegiatan dan tentu kita selalu memberikan asistensi kepada kabupaten/kota," jelasnya.
Bambang Brodjonegoro mengatakan, peresmian Science Technopark harus dilihat secara lebih luas dengan melihat cita-cita yang ingin dicapai.
"Kalau mau melihat skala luas, ini bukan sekadar meresmikan proyek fisik. Bukan sekadar gedung baru atau fasilitas baru. Bukan fisiknya yang penting. Tetapi isinya dan aktivitas yang ada di dalamnya. Dan Tujuan masa depan yang ingin dicapai," sebutnya.
Masyarakat, kata dia, berharap pada proses pendidikan terbaik yang hadir di Unhas, begitupun munculnya hasil riset dan inovasi yang dibutuhkan.
Ia meminta kepada peneliti dan dosenagar tidak merasa hebat dengan keahlian yang dimiliki. Sebaliknya, ia meminta mereka agar tetap melakukanriset yang bermanfaat untuk Indonesia.
"Tetapi jangan lupa kita ini para dosen dan peneliti ini hidup di Republik Indonesia. Indonesia yang kategorinya belum sebagai negara maju, kita masih masuk kategori negara berpendapatan menengah ke atas. Itupun baru kita dapatkan di tahun 2020 lalu, sebelumnya masih kategori menengah ke bawah," ujarnya.
Terkita bagian riset, Pemprov Sulsel sendiri sudah mengubah Bappeda dan Litbang menjadi Bappelitbangda. Bagian penilitian digabung dengan bagian perencanaan pembangunan.
"Jadi penelitian gabung dengan Bappedanya. Dapurnya satu, kemudian langsung diprogram satu kegiatan dan tentu kita selalu memberikan asistensi kepada kabupaten/kota," jelasnya.
Bambang Brodjonegoro mengatakan, peresmian Science Technopark harus dilihat secara lebih luas dengan melihat cita-cita yang ingin dicapai.
"Kalau mau melihat skala luas, ini bukan sekadar meresmikan proyek fisik. Bukan sekadar gedung baru atau fasilitas baru. Bukan fisiknya yang penting. Tetapi isinya dan aktivitas yang ada di dalamnya. Dan Tujuan masa depan yang ingin dicapai," sebutnya.
Masyarakat, kata dia, berharap pada proses pendidikan terbaik yang hadir di Unhas, begitupun munculnya hasil riset dan inovasi yang dibutuhkan.
Ia meminta kepada peneliti dan dosenagar tidak merasa hebat dengan keahlian yang dimiliki. Sebaliknya, ia meminta mereka agar tetap melakukanriset yang bermanfaat untuk Indonesia.
"Tetapi jangan lupa kita ini para dosen dan peneliti ini hidup di Republik Indonesia. Indonesia yang kategorinya belum sebagai negara maju, kita masih masuk kategori negara berpendapatan menengah ke atas. Itupun baru kita dapatkan di tahun 2020 lalu, sebelumnya masih kategori menengah ke bawah," ujarnya.