4 Pilar Kebangsaan, Semangat untuk Indonesia Emas 2045

Jum'at, 09 April 2021 - 18:11 WIB
loading...
4 Pilar Kebangsaan, Semangat untuk Indonesia Emas 2045
Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan (kiri), anggota MPR RI Muchamad Nabil Haroen dan Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Foto/Ist
A A A
SUKOHARJO - Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan digelar di Markas Kodim 0726/SKH, Sukoharjo , Jawa Tengah dengan peserta 150 personel TNI/Polri, Jumat (9/4/2021).

Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar, MPR Ingatkan Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi

Sosialisasi dihadiri langsung anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen; Majelis Pendekar Pagar Nusa Kabupaten Sukoharjo sekaligus Guru Ngaji Pak Jokowi, Kyai Mudzakkir; Komandan Kodim 0726/Sukoharjo, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan; dan Kapolres Kabupaten Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas.

Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Sangat Efektif dengan Melibatkan Para Guru

Muchamad Nabil Haroen yang akrab disapa Gus Nabil menyatakan bahwa 4 Pilar Kebangsaan yang terdiri atas Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika penting untuk terus disosialisasikan. Sehingga 4 Pilar Kebangsaan merupakan tiang utama berdiri kokohnya Indonesia, dari masa lalu, masa kini, dan untuk masa depan.

"Kita semua sedang memasuki era shifting menuju era teknologi. Era di mana terjadi perubahan dalam proses kehidupan manusia. Maka kita semua harus bersiap, bangsa Indonesia harus siap," kata Gus Nabil yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.

Cara yang harus dilakukan, lanjut dia, yakni terus berusaha menjadi orang yang produktif, masyarakat yang efektif, dan bangsa yang terus berkarya. "Kita gunakan teknologi untuk hal-hal yang produktif, peningkatan kualitas produk pertanian, pemasaran secara global dan berdaya saing dengan negara-negara lain," ujarnya.

Gus Nabil menambahkan, Indonesia Emas 2045 merupakan momentum penting yang harus dijemput bersama. Saat itu, diprediksi ada momentum bonus demografi, di mana Indonesia memiliki usia produktif yang besar jumlahnya dan harus dioptimalkan fungsinya.

"Jangan sampai bonus demografi menjadi bencana, karena kita salah mengurus itu. Generasi muda kita harus diajak untuk terus belajar, mengelola seluruh potensi yang ada di masyarakat kita. Potensi ekonomi pertanian yang besar, harus menjadi fokus bersama," tegasnya.

"Bagaimana generasi muda bangga kembali menjadi petani, yang unggul dan berdaya saing internasional. Ekonomi desa saat ini menjadi tulang punggung, dan ke depan, ekonomi pertanian merupakan sektor penting bagi kemajuan Indonesia," lanjutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2318 seconds (0.1#10.140)