Tapanuli Selatan Gempar, Ada Semburan Gas Karbon Monoksida di Sekitar Alun-alun
loading...
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Warga di Pasar Sipirok, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), tepatnya disekitar Alun-alun, mendadak gempar menyaksikan adanya semburan gas karbon monoksida, Kamis (8/4/2021).
Kejadian tersebut berawal pada Kamis (8/4/2021) pagi. Di mana, saat itu warga yang tengah beraktivitas dikejutkan dengan semburan gas beraroma belerang dari perut bumi. Spontan, warga langsung menghubungi pihak kepolisian.
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, Isnut Siregar mengatakan, tim ahli dari sejumlah perusahaan swasta di Tapanuli Selatan, sudah datang untuk memastikan semburan gas tersebut. Hasilnya, ternyata semburan tersebut berupa karbon monoksida.
"Tim ahli dari PT AR dan PT SOL turun langsung ke lapangan guna melakukan pemeriksaan . Hasilnya, dari analisa tim ahli dari PT AR CO = 10 sedangkan dari PT SOL CO = 3," ujarnya kepada SINDOnews.
Lebih lanjut dia mengatakan, semburan yang menghebohkan warga Sipirok tersebut belum termasuk kategori berbahaya. Sebab, CO masih di bawah 20. "Yang paling membahayakan itu di atas 20," tutur Isnut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Paulus Simamora mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan di lokasi dengan memasang garis polisi. "Saya berharap agar warga berhati-hati, dan menjaga jarak dari lokasi tempat semburan karbon monoksida," tandasnya.
Baca Juga
Kejadian tersebut berawal pada Kamis (8/4/2021) pagi. Di mana, saat itu warga yang tengah beraktivitas dikejutkan dengan semburan gas beraroma belerang dari perut bumi. Spontan, warga langsung menghubungi pihak kepolisian.
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, Isnut Siregar mengatakan, tim ahli dari sejumlah perusahaan swasta di Tapanuli Selatan, sudah datang untuk memastikan semburan gas tersebut. Hasilnya, ternyata semburan tersebut berupa karbon monoksida.
"Tim ahli dari PT AR dan PT SOL turun langsung ke lapangan guna melakukan pemeriksaan . Hasilnya, dari analisa tim ahli dari PT AR CO = 10 sedangkan dari PT SOL CO = 3," ujarnya kepada SINDOnews.
Lebih lanjut dia mengatakan, semburan yang menghebohkan warga Sipirok tersebut belum termasuk kategori berbahaya. Sebab, CO masih di bawah 20. "Yang paling membahayakan itu di atas 20," tutur Isnut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Paulus Simamora mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan di lokasi dengan memasang garis polisi. "Saya berharap agar warga berhati-hati, dan menjaga jarak dari lokasi tempat semburan karbon monoksida," tandasnya.
(eyt)