Stok Menipis Jelang Ramadhan, Harga Daging Ayam Melonjak
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Menjelang bulan Ramadhan, harga daging ayam di pasar tradisional Mojokerto mulai merangkak naik. Kenaikan harga ini dipicu stok ketersediaan yang menipis. Hal itu diketahui saat Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Raya Mojosari, Kabupaten Mojokerto .
Sidak ini dilakukan untuk memantau harga kebutuhan pokok jelang datangnya bulan puasa. Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Raya Mojosari, Khofifah mengungkapkan, kenaikan harga daging ayam ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Dari sebelumnya yang hanya Rp30.000 perkilogram, sekarang sudah mencapai Rp40.000.
"Naiknya memang sudah dari peternak, sehingga dini sini juga ikut naik. Kenaikannya secara bertahap tapi hampir setiap hari sekarang sudah mencapai Rp40.000," kata Khofifah.
Padahal saat ini penjualan daging ayam mulai naik. Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi masyarakat sejak pandemi COVID-19 melanda pada Maret 2020 lalu. Akan tetapi, jumlah ketersediaan daging ayam justru menipis dan mengakibatkan kenaikan harga."Ya sebenarnya mulai banyak, apalagi sekarang menjelang puasa. Semoga saja secepatnya pasokan daging ayam bisa kembali seperti semula, dengan begitu harganya juga akan turun," harap wanita yang sudah belasan tahun berjualan daging ayam ini.
Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima dari para pedagang, sepekan sebelum Ramadan ini, harga daging ayam memang mengalami kenaikan. Ini disebabkan stok di distributor mengalami kekosongan. "Kita sempat bertanya proses mengambil barang (daging ayam) sampai pengepul dan ternyata memang banyak yang tidak menyediakan dan mereka banyak yang mengambil dari pabrik," kata Ikfina. Baca juga:Permintaan Meningkat, Harga Daging Ayam Ras di Salatiga Naik
Kenaikan harga ini lanjut Ikfina tidak hanya terjadi di kalangan pedagang daging ayam, melainkan dari distributor. Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan kenaikan harga daging ayam ini."Ini menjadi tugas kita melakukan evaluasi akan menindak lanjut dan akan berusaha menstabilkan harga daging ayam. Karena kalau harganya stabil nilai jual dan keuntungan para pedagang juga akan stabil dan ini yang diharapkan mayarakat," paparnya.
Ada beberapa langkah yang akan diambil Pemkab Mojokerto untuk menstabilkan harga daging ayam. Salah satunya, yakni dengan melakukan operasi pasar. Namun, pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu untuk mengurai persoalan kenaikan harga daging ayam ini. "Kita lihat nanti perkembangannya seperti apa, bisa saja kami akan melakukan operasi pasar kembali," tandas Ikfina.
Sidak ini dilakukan untuk memantau harga kebutuhan pokok jelang datangnya bulan puasa. Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Raya Mojosari, Khofifah mengungkapkan, kenaikan harga daging ayam ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Dari sebelumnya yang hanya Rp30.000 perkilogram, sekarang sudah mencapai Rp40.000.
"Naiknya memang sudah dari peternak, sehingga dini sini juga ikut naik. Kenaikannya secara bertahap tapi hampir setiap hari sekarang sudah mencapai Rp40.000," kata Khofifah.
Padahal saat ini penjualan daging ayam mulai naik. Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi masyarakat sejak pandemi COVID-19 melanda pada Maret 2020 lalu. Akan tetapi, jumlah ketersediaan daging ayam justru menipis dan mengakibatkan kenaikan harga."Ya sebenarnya mulai banyak, apalagi sekarang menjelang puasa. Semoga saja secepatnya pasokan daging ayam bisa kembali seperti semula, dengan begitu harganya juga akan turun," harap wanita yang sudah belasan tahun berjualan daging ayam ini.
Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima dari para pedagang, sepekan sebelum Ramadan ini, harga daging ayam memang mengalami kenaikan. Ini disebabkan stok di distributor mengalami kekosongan. "Kita sempat bertanya proses mengambil barang (daging ayam) sampai pengepul dan ternyata memang banyak yang tidak menyediakan dan mereka banyak yang mengambil dari pabrik," kata Ikfina. Baca juga:Permintaan Meningkat, Harga Daging Ayam Ras di Salatiga Naik
Kenaikan harga ini lanjut Ikfina tidak hanya terjadi di kalangan pedagang daging ayam, melainkan dari distributor. Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan kenaikan harga daging ayam ini."Ini menjadi tugas kita melakukan evaluasi akan menindak lanjut dan akan berusaha menstabilkan harga daging ayam. Karena kalau harganya stabil nilai jual dan keuntungan para pedagang juga akan stabil dan ini yang diharapkan mayarakat," paparnya.
Ada beberapa langkah yang akan diambil Pemkab Mojokerto untuk menstabilkan harga daging ayam. Salah satunya, yakni dengan melakukan operasi pasar. Namun, pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu untuk mengurai persoalan kenaikan harga daging ayam ini. "Kita lihat nanti perkembangannya seperti apa, bisa saja kami akan melakukan operasi pasar kembali," tandas Ikfina.
(don)