Semarak Milad UMY Ke-40, 'Adaptif dan Kolaboratif'

Selasa, 06 April 2021 - 22:56 WIB
loading...
Semarak Milad UMY Ke-40, Adaptif dan Kolaboratif
1 Maret 1981 menjadi penanda Universitas Muhammadiyah Yogyakarta genap berusia 40 tahun dan menyatakan diri sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia.
A A A
YOGYAKARTA - 1 Maret 1981 menjadi penanda Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyatakan diri sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. Dengan demikian universitas yang bertagline Unggul dan Islami, Kredo Muda Mendunia ini telah genap berusia 40 tahun.

Sayangnya, UMY harus merayakan hari jadinya dengan kondisi yang sangat berbeda. Seperti diketahui sejak pandemi Covid-19 dimulai pada Maret 2020 lalu telah mengubah seluruh tatanan masyarakat, dan adanya penerapan kebiasaan baru salah satunya dengan mengurangi aktivitas yang menyebabkan kerumunan. Hal itu sangat berdampak pada Milad ke-39 UMY yang akhirnya dilakoni tanpa perayaan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Perayaan Milad UMY di tahun 2020 atau ke-39, menjadi tidak lengkap karena pandemi," ujar Faris Al-Fadhat ketua Milad ke-39 dan 40 UMY.

Setahun berselang, dengan masih dalam kondisi pandemi Covid-19, UMY menyambut sukacita pertambahan usianya yang ke-40, mau tidak mau harus dengan cara berbeda. Mengusung tema Adaptif dan Kolaboratif, UMY merayakan Milad ke-40 dengan melaksanakan sejumlah lomba dan melibatkan seluruh sivitas akademika mulai dari dosen, karyawan, hingga mahasiswa.

Oleh karena kondisi full pandemi, membuat kegiatan lomba sebagian besar dilakukan secara online. "Sebagian besar lomba dilakukan secara online, tetapi ada juga yang secara langsung di kampus dengan memanfaatkan teknologi, sehingga tidak harus mengumpulkan banyak orang. Seperti pembuatan video," kata Faris.

Lomba-lomba kekinian, seperti tiktok challenge, film pendek, video kreatif, twibbon, podcast, fotografi, hingga menulis disuguhkan di acara Milad ke-40. Hadiah yang sudah disiapkan pun tidak sedikit, ada motor, uang jutaan rupiah, dan beberapa hadiah menarik lainnya.

Menariknya, dari sekian lomba seperti yang dikatakan Faris, Milad ke-40 UMY sedikit banyak melibatkan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan lomba-lomba tersebut, yang tidak terjadi pada Milad di tahun-tahun sebelumnya.

"Antara kampus dan mahasiswa saat pandemi terjadi adanya jarak, kuliah yang dilakukan secara online, membuat mahasiswa jauh di rumah masing-masing dan lama tak menyapa kampus. Lomba Milad menjadi strategi untuk terus mendekatkan mereka dengan kampus, di manapun mereka berada tetap bisa merasakan euforia Milad UMY," jelasnya.

Sedikit mengorek lebih dalam terkait makna Adaptif Kolaboratif yang diusung pada Milad ke-40. UMY memang ingin terus berupaya untuk bisa tetap menjadi pionir dan contoh, agar selalu adaptif artinya bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru tidak hanya di situasi pandemi tetapi dalam menghadapi tantangan global. "Setiap lima tahun, UMY merancang milestone, setiap tahunnya selalu menghadapi tantangan yang berbeda, maka adaptif menjadi pilihan yang harus dilakukan, agar harapan menjadi leading University in ASEAN, bisa terwujud," kata Faris lebih lanjut.

Lalu kolaboratif, yaitu semangat untuk terus maju secara bersama-sama. "Seluruh sivitas akademika harus saling bekerjasama, agar mendorong UMY menjadi lebih sukses untuk tahun-tahun berikutnya," kata Faris, yang juga Dosen Ilmu Hubungan Internasional UMY itu.

Agenda Milad UMY ke-40 sendiri diawali dengan kegiatan Malam Refleksi yang dilaksanakan pada 28 Februari lalu. Dan berlanjut dengan lomba-lomba sivitas akademika, dengan ujungnya pengumuman semua kategori lomba pada acara Konser Amal pada 6 April mendatang. (CM)
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4122 seconds (0.1#10.140)