Dualisme 2 Rektor dan Ijazah Terancam Ilegal, Mahasiswa UCY Demonstrasi Bakar Ban
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor rektorat, Selasa (13/2/2024). Mereka meminta kejelasan akan dua kepemimpinan di kampus tertua di DIY tersebut.
Para mahasiswa bingung dengan kepemimpinan ganda di kampus tersebut yang ditandai adanya rektor dan Plt Rektor di kubu lain. Mahasiswa khawatir, ijazah mereka bakal ilegal hingga 5 tahun ke depan buntut dari dua kepempinan tersebut.
Sembari berorasi mereka membawa berbagai spanduk bertuliskan tentang kritikan terhadap yayasan yang telah melantik rektor tanpa dasar hukum yang jelas. Di satu sisi mereka juga mempertanyakan munculnya Plt Rektor.
Para mahasiswa menyebut rektor yang baru mereka tidak memiliki legalitas usai polemik suksesi kepemimpinan rektorat dalam setahun terakhir. Sehingga mahasiswa merasa khawatir ijazah mereka bakal ilegal karena konflik yang terjadi di tubuh yayasan.
Di satu sisi, ada pihak yang selalu menghembuskan isu jika UCY bakal bubar karena dua kepemimpinan tersebut. Upaya meminta kejelasan dari mahasiswa selalu terbentur dengan intimidasi dari pihak dosen.
"Para dosen sering meminta kami untuk tidak bereaksi tentang polemik kampus. Kalau kami bereaksi maka dosen mengancam akan menghentikan layanan terhadap mahasiswa," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Yosef Budiman
Selain berorasi, mahasiswa juga terlihat membakar ban di halaman rektorat. Namun meski sudah lama berorasi ternyata tidak ada satupun perwakilan rektorat yang menemui mereka.
Para petugas keamanan kampus hanya terlihat berdiri berjaga di seputaran lokasi aksi demonstrasi untuk mengantisipasi agar tidak anarkis. Hingga tengah hari, aksi orasi dan bakar ban masih terus berlanjut.
Yosef menambahkan, aksi tersebut bermula dari keresahan mahasiswa karena adanya dua kepemimpinan di UCY dengan keberadaan rektor dan pelaksana tugas (Plt) Rektor.
Para mahasiswa bingung dengan kepemimpinan ganda di kampus tersebut yang ditandai adanya rektor dan Plt Rektor di kubu lain. Mahasiswa khawatir, ijazah mereka bakal ilegal hingga 5 tahun ke depan buntut dari dua kepempinan tersebut.
Sembari berorasi mereka membawa berbagai spanduk bertuliskan tentang kritikan terhadap yayasan yang telah melantik rektor tanpa dasar hukum yang jelas. Di satu sisi mereka juga mempertanyakan munculnya Plt Rektor.
Para mahasiswa menyebut rektor yang baru mereka tidak memiliki legalitas usai polemik suksesi kepemimpinan rektorat dalam setahun terakhir. Sehingga mahasiswa merasa khawatir ijazah mereka bakal ilegal karena konflik yang terjadi di tubuh yayasan.
Di satu sisi, ada pihak yang selalu menghembuskan isu jika UCY bakal bubar karena dua kepemimpinan tersebut. Upaya meminta kejelasan dari mahasiswa selalu terbentur dengan intimidasi dari pihak dosen.
"Para dosen sering meminta kami untuk tidak bereaksi tentang polemik kampus. Kalau kami bereaksi maka dosen mengancam akan menghentikan layanan terhadap mahasiswa," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Yosef Budiman
Selain berorasi, mahasiswa juga terlihat membakar ban di halaman rektorat. Namun meski sudah lama berorasi ternyata tidak ada satupun perwakilan rektorat yang menemui mereka.
Para petugas keamanan kampus hanya terlihat berdiri berjaga di seputaran lokasi aksi demonstrasi untuk mengantisipasi agar tidak anarkis. Hingga tengah hari, aksi orasi dan bakar ban masih terus berlanjut.
Yosef menambahkan, aksi tersebut bermula dari keresahan mahasiswa karena adanya dua kepemimpinan di UCY dengan keberadaan rektor dan pelaksana tugas (Plt) Rektor.