Produksi Landai, Sejumlah Perusahaan di Banten Klaim Tidak Akan Cicil THR
loading...
A
A
A
BANTEN - Kendati pertumbuhan ekonomi belum stabil akibat terdampak COVID-19 , namun perusahaan di Banten tidak akan cicil Tunjangan Hari Raya (THR) 2021 bagi para pekerja.
Kepala Humas PT Indah Kiat Serang Arif Mahdali mengatakan, sejak Februari 2020 lalu kondisi usaha dan produksi perusahaannya mengalami penurunan akibat COVID-19.
Bahkan hingga saat ini, perusahaan yang memproduksi kertas ini belum terlihat pertumbuhan yang signifikan. "Kondisi perusahan belum ada pertumbuhan signifikan akibat dampak COVID-19," jelas Arif, Selasa (6/4/2021).
Produk dari perusahaan tersebut yang mengutamakan eksapor harus landai karena ada penutupan di beberapa negara tujuan sehingga produksi kertas yang dibuat hanya untuk menutupi kebutuhan dalam negeri.
"Kita hanya menutupi kebutuhan lokal saja, pembuatan kardus untuk mi instan, kardus TV dan lainya," ujar Arif.
Namun, terkait pemberian THR bagi karyawan, PT Indah Kiat tidak akan melakukan pencicilan. Karena selain sudah aturan yang mewajibkan THR harus diberikan oleh perusahaan, secara keuangan pembayaran untuk THR sangat mencukupi.
Sementara itu, data ekspor-impor yang dirilis BPS Banten pada (01/4/2021) mulai menunjukan peningkatan.
Dalam rincian data BPS, total ekspor Banten Februari 2021 naik 5,48 persen dibanding Januari 2021 menjadi USD978,70 juta.
Ekspor nonmigas Februari 2021 mengalami peningkatan 5,55 persen menjadi USD978,22 juta dibanding bulan sebelumnya.
Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2021 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai USD193,90 juta.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Februari 2021 yakni Amerika Serikat dengan nilai ekspor USD172,63 juta.
Ekspor nonmigas Februari 2021 mengalami peningkatan nilai pada golongan barang industri, sedangkan pada golongan barang pertanian, pertambangan dan lainnya terjadi penurunan nilai.
Sementara itu, total impor Banten Februari 2021 naik 5,47 persen dibanding Januari 2021 menjadi USD1.047,91 juta.
Impor nonmigas Februari 2021 naik 8,11 persen menjadi USD716,12 juta dibanding bulan sebelumnya. Impor migas Februari 2021 mengalami peningkatan 0,20 persen menjadi USD331,79 juta dibanding Januari 2021.
Baca juga: Ditinggal Kabur Kekasih, Manager asal Jepang Gantung Diri di Kamar Kosan
Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2021 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai USD214,81 juta.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Februari 2021 adalah Australia dengan nilai impor sebesar USD132,84 juta.
Baca juga: Tindaklanjuti Investasi Murban Energy di Pulau Banyak, Gubernur Aceh Jumpai Menteri Energi UEA
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Februari 2021 mengalami peningkatan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, sedangkan pada golongan barang konsumsi terjadi penurunan nilai impor.
Kepala Humas PT Indah Kiat Serang Arif Mahdali mengatakan, sejak Februari 2020 lalu kondisi usaha dan produksi perusahaannya mengalami penurunan akibat COVID-19.
Bahkan hingga saat ini, perusahaan yang memproduksi kertas ini belum terlihat pertumbuhan yang signifikan. "Kondisi perusahan belum ada pertumbuhan signifikan akibat dampak COVID-19," jelas Arif, Selasa (6/4/2021).
Produk dari perusahaan tersebut yang mengutamakan eksapor harus landai karena ada penutupan di beberapa negara tujuan sehingga produksi kertas yang dibuat hanya untuk menutupi kebutuhan dalam negeri.
"Kita hanya menutupi kebutuhan lokal saja, pembuatan kardus untuk mi instan, kardus TV dan lainya," ujar Arif.
Namun, terkait pemberian THR bagi karyawan, PT Indah Kiat tidak akan melakukan pencicilan. Karena selain sudah aturan yang mewajibkan THR harus diberikan oleh perusahaan, secara keuangan pembayaran untuk THR sangat mencukupi.
Sementara itu, data ekspor-impor yang dirilis BPS Banten pada (01/4/2021) mulai menunjukan peningkatan.
Dalam rincian data BPS, total ekspor Banten Februari 2021 naik 5,48 persen dibanding Januari 2021 menjadi USD978,70 juta.
Ekspor nonmigas Februari 2021 mengalami peningkatan 5,55 persen menjadi USD978,22 juta dibanding bulan sebelumnya.
Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2021 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai USD193,90 juta.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Februari 2021 yakni Amerika Serikat dengan nilai ekspor USD172,63 juta.
Ekspor nonmigas Februari 2021 mengalami peningkatan nilai pada golongan barang industri, sedangkan pada golongan barang pertanian, pertambangan dan lainnya terjadi penurunan nilai.
Sementara itu, total impor Banten Februari 2021 naik 5,47 persen dibanding Januari 2021 menjadi USD1.047,91 juta.
Impor nonmigas Februari 2021 naik 8,11 persen menjadi USD716,12 juta dibanding bulan sebelumnya. Impor migas Februari 2021 mengalami peningkatan 0,20 persen menjadi USD331,79 juta dibanding Januari 2021.
Baca juga: Ditinggal Kabur Kekasih, Manager asal Jepang Gantung Diri di Kamar Kosan
Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2021 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai USD214,81 juta.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Februari 2021 adalah Australia dengan nilai impor sebesar USD132,84 juta.
Baca juga: Tindaklanjuti Investasi Murban Energy di Pulau Banyak, Gubernur Aceh Jumpai Menteri Energi UEA
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Februari 2021 mengalami peningkatan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, sedangkan pada golongan barang konsumsi terjadi penurunan nilai impor.
(boy)