Jalan Poros Canru-Liu Dibeton, Mobilitas dan Ekonomi Masyarakat Meningkat
loading...
A
A
A
WAJO - Bantuan keuangan daerah dari Pemprov Sulsel ke Pemkab Wajo terbukti efektif meningkatkan ekonomi masyarakat. Salah satunya dapat dilihat di Desa Liu, Kecamatan Sabbangparu, di mana mobilitas dan ekonomi masyarakat semakin meningkat semenjak adanya peningkatan jalan beton ruas Canru-Liu.
Sejak diresmikan Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah pada 9 Januari lalu, keberadaan ruas jalan sepanjang 1.350 meter itu langsung dirasakan oleh masyarakat secara luas. Bukan hanya warga Desa Liu dan daerah lain di Wajo, tapi juga kabupaten tetangga seperti Soppeng.
Salah seorang petani di Desa Liu, Muhammad Tang, mengaku amat senang dengan kepedulian pemerintah yang melakukan peningkatan ruas jalan Canru-Liu menjadi beton. Perbaikan infrastruktur jalan itu sangat membantu pihaknya, khususnya saat mengangkut hasil bumi, ditambah lagi membuat desanya kini semakin ramai.
Ia menyebut banyak warga dari desa dan kabupaten lain yang sekarang menggunakan ruas Canru-Liu. Semisal warga desa tetangga yakni Worongnge kini menjadikan ruas Canru-Liu sebagai akses utama untuk mengangkut hasil tangkapan ikannya. Lalu, sopir truk pengangkut gabah ke Soppeng pun tidak lagi memilih poros utama , melainkan beralih ke ruas jalan Canru-Liu.
"Dulu waktu jalan rusak ya kurang (kendaraan yang lewat-red). Sekarang lebih ramai, semuanya pilih lewat sini, seperti orang dari Desa Worongnge dan juga truk pengangkut gabah ke Soppeng. Jalur ini juga menjadi pilihan untuk orang Wajo jika ingin ke Soppeng, begitu pula sebaliknya," ungkap dia, Rabu (31/3/2021) lalu.
Dampak positif lain, Muhammad Tang membeberkan jarak tempuh ruas jalan Canru-Liu semakin singkat. Bila sebelumnya jalan sepanjang 1.350 meter itu ditempuh selama kurang lebih 35 menit, kini cukup 3 menit sudah dilalui.
Dari pantauan SINDOnews, toko-toko kelontong juga mulai tumbuh dan ramai seiring dengan semakin ramainya lalu lintas di ruas jalan Canru-Liu. Kondisi itu otomatis membuat ekonomi masyarakat setempat tentunya mengalami peningkatan.
Sejak diresmikan Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah pada 9 Januari lalu, keberadaan ruas jalan sepanjang 1.350 meter itu langsung dirasakan oleh masyarakat secara luas. Bukan hanya warga Desa Liu dan daerah lain di Wajo, tapi juga kabupaten tetangga seperti Soppeng.
Salah seorang petani di Desa Liu, Muhammad Tang, mengaku amat senang dengan kepedulian pemerintah yang melakukan peningkatan ruas jalan Canru-Liu menjadi beton. Perbaikan infrastruktur jalan itu sangat membantu pihaknya, khususnya saat mengangkut hasil bumi, ditambah lagi membuat desanya kini semakin ramai.
Ia menyebut banyak warga dari desa dan kabupaten lain yang sekarang menggunakan ruas Canru-Liu. Semisal warga desa tetangga yakni Worongnge kini menjadikan ruas Canru-Liu sebagai akses utama untuk mengangkut hasil tangkapan ikannya. Lalu, sopir truk pengangkut gabah ke Soppeng pun tidak lagi memilih poros utama , melainkan beralih ke ruas jalan Canru-Liu.
"Dulu waktu jalan rusak ya kurang (kendaraan yang lewat-red). Sekarang lebih ramai, semuanya pilih lewat sini, seperti orang dari Desa Worongnge dan juga truk pengangkut gabah ke Soppeng. Jalur ini juga menjadi pilihan untuk orang Wajo jika ingin ke Soppeng, begitu pula sebaliknya," ungkap dia, Rabu (31/3/2021) lalu.
Dampak positif lain, Muhammad Tang membeberkan jarak tempuh ruas jalan Canru-Liu semakin singkat. Bila sebelumnya jalan sepanjang 1.350 meter itu ditempuh selama kurang lebih 35 menit, kini cukup 3 menit sudah dilalui.
Dari pantauan SINDOnews, toko-toko kelontong juga mulai tumbuh dan ramai seiring dengan semakin ramainya lalu lintas di ruas jalan Canru-Liu. Kondisi itu otomatis membuat ekonomi masyarakat setempat tentunya mengalami peningkatan.