Malu dan Tertekan, Keluarga Terduga Teroris Tulungagung: Nandur Pari Tukul Suket Teki

Rabu, 31 Maret 2021 - 20:46 WIB
loading...
Malu dan Tertekan, Keluarga...
Abu Umar (73), mertua NM seperti tertampar saat mengetahui menantunya ditangkap Densus 88 Anti Teror. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
TULUNGAGUNG - Penangkapan NM (44) terduga teroris warga Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jatim oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, menyisakan rasa malu keluarga. Muka Abu Umar (73), mertua NM seperti tertampar saat mengetahui menantunya ditangkap Densus 88 Anti Teror.

Baca juga: Terduga Teroris Tulungagung Diperiksa di Polda Jatim, Kapolres: Benar Ada Senpi Rakitan

Apalagi saat berlangsung penggeledahan yang mengundang perhatian banyak warga. Abu Umar merasa sangat terpukul. "Malu. Orang orang orang pasti sudah membicarakan, menantu Mbah Abu ditangkap Densus," tutur Abu Umar kepada Sindonews.com.

Baca juga: 8 Tahun di Korea, Ini Profil Warga Tulungagung yang Diamankan Densus 88

NM diamankan Densus 88 Anti Teror Selasa (30/3) sore di jalan Raya Buntaran, Kabupaten Tulungagung. Ia ditangkap saat jalan jalan sore bersama MB (36), istri dan anaknya yang masih berusia dua tahun. Menyusul penangkapan, Densus 88 langsung menggeledah rumah NM.

Di kamar NM, Densus menemukan dua pucuk senjata api rakitan model pistol serta beberapa selongsong peluru. Sementara Abu Umar bertempat tinggal di belakang rumah NM. Saat rumah menantunya digeledah, ia mengaku sempat tidak berani mendekat.

"Sebab orang orang pada berdatangan ingin melihat. Yang lewat juga berhenti, ingin melihat," papar Abu Umar mengungkapkan perasaanya. Abu Umar merupakan mantan Kepala Desa Tenggur tahun 1986-1994.

Selama menjabat kades, hubungannya dengan muspika, yakni camat dan kapolsek serta sejumlah pejabat Pemkab Tulungagung, relatif dekat.

Apalagi saat itu ia juga menjadi Ketua NU Kecamatan Rejotangan. Sebagai ketua NU Abu Umar mengaku selalu memberi tausiyah kepada warga, betapa pentingnya keutuhan NKRI. Sementara saat ini menantunya ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat jaringan teroris. NM diduga anggota JAD yang terkait dengan pelaku aksi bom bunuh diri di gereja Makassar Sulawesi Selatan.

"Saya juga pernah menjadi Ketua NU kecamatan," kata Abu Umar. Latar belakang sebagai mantan kades sekaligus ketua NU kecamatan tersebut, kata Abu Umar yang membuat bebannya terasa semakin berat. Selama menjadi kepala keluarga, ia mengaku belum pernah mengalami cobaan seberat hari ini. Ia mengibaratkan telah menanam padi. Tapi yang tumbuh malah rumput liar.

"Nandur pari tukule malah suket teki (menanam padi tapi yang tumbuh rumput liar)," keluh Abu Umar yang mengaku butuh waktu lama untuk memulihkan apa yang ia alami. Meski malu dan terpukul, Abu Umar tetap berharap menantunya tidak terlibat dengan jaringan teroris seperti yang diduga aparat. Sebab selama ini ia tidak melihat gejala yang aneh.

Dalam sehari hari NM juga berinteraksi dengan lingkungan seperti lazimnya warga lain. NM berasal dari Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Ia menikahi MB pada tahun 2005 dan dikarunia dua anak. Sejak menikah, NM yang merupakan anak tunggal, bertempat tinggal di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan.

"Kalau aneh aneh tentu saya tahu. Semoga tidak terlibat," kata Abu Umar. Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto mengatakan Rabu ini (31/3), NM sudah dibawa ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Timur. Sementara MB, istri NM diperiksa di Polres Tulungagung dan rencananya akan dipulangkan.

Handono juga membenarkan, dalam penangkapan disertai penggeledahan di rumah NM, petugas menyita dua pucuk senjata api rakitan."Iya benar. Saya melihat dua pucuk senjata rakitan yang ditemukan. Seperti pistol dua biji dan beberapa selongsong peluru," kata Handono.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)