Selasa Pagi Merapi Gemparkan Warga Sleman, Muntahkan Wedus Gembel Sejauh 1,5 Km
loading...
A
A
A
SLEMAN - Gunung Merapi yang ada di perbatasan Sleman, DIY; Magelang, Boyolali, dan Klaten, Jawa Tengah, kembali memuntahkan awan panas , Selasa (30/3/2021) pagi. Aktivitas vulkanik ini terjadi pukul 07.06 WIB. Arah luncuran ke barat daya.
Berdasarkan catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm, dan durasi 135 detik. Jarak luncur 1,5 km. Angin bertiup ke utara
BPPTKG pada pukul 24.00-06.00 WIB juga mencatat terjadi 19 kali semburan lava pijar sejuah 1 km ke arah barat daya. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 77-95 %, dan tekanan udara 566-707 mmHg. Volume curah hujan 1 mm/hari.
Selain itu juga terjadi gempa guguran sebanyak 50 dengan amplitudo 3-20 mm, durasi 10-92 detik. Gempa hembusan satu kali, amplitudo 2 mm, durasi 11 detik, dan gempa hybrid atau fase banyak 2 kali, amplitudo 2 mm, S-P 0.3 detik, durasi 5 detik. Untuk status masih level III atau Siaga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, hingga sekarang belum ada laporan terjadinya hujan abu di lereng Merapi wilayah Sleman, seperti Cangkringan, Pakem dan Turi.
Saat ini, menurutnya Sleman, masih aman dan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. "Tidak ada hujan abu , arah angin ke utara. Sleman masih aman terkendali," kata Makwan, Selasa (30/3/2021).
Berdasarkan catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm, dan durasi 135 detik. Jarak luncur 1,5 km. Angin bertiup ke utara
BPPTKG pada pukul 24.00-06.00 WIB juga mencatat terjadi 19 kali semburan lava pijar sejuah 1 km ke arah barat daya. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 77-95 %, dan tekanan udara 566-707 mmHg. Volume curah hujan 1 mm/hari.
Selain itu juga terjadi gempa guguran sebanyak 50 dengan amplitudo 3-20 mm, durasi 10-92 detik. Gempa hembusan satu kali, amplitudo 2 mm, durasi 11 detik, dan gempa hybrid atau fase banyak 2 kali, amplitudo 2 mm, S-P 0.3 detik, durasi 5 detik. Untuk status masih level III atau Siaga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, hingga sekarang belum ada laporan terjadinya hujan abu di lereng Merapi wilayah Sleman, seperti Cangkringan, Pakem dan Turi.
Saat ini, menurutnya Sleman, masih aman dan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. "Tidak ada hujan abu , arah angin ke utara. Sleman masih aman terkendali," kata Makwan, Selasa (30/3/2021).
(eyt)