Legenda Pengorbanan Putri Kemarau Nan Cantik, Rela Menceburkan Diri ke Laut Demi Kemakmuran Rakyat

Senin, 29 Maret 2021 - 05:00 WIB
loading...
Legenda Pengorbanan Putri Kemarau Nan Cantik, Rela Menceburkan Diri ke Laut Demi Kemakmuran Rakyat
Legenda rakyat Sumsel, Putri Kemarau nan cantik jelita, rela berkorban dan menceburkan diri ke laut demi kemakmuran rakyatnya. Foto: Istimewa
A A A
RIBUAN tahun lalu di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) terdapatlah sebuah kerajaan yang dipimpin seorang raja yang baik dan bijaksana . Di istana, sang raja hanya tinggal dengan anak semata wayangnya yang berparas cantik jelita. Istrinya meninggal beberapa saat setelah melahirkan putrinya tersebut.

Anak perempuan sang raja diberi nama Putri Jelitani. Namun, karena lahir di musim kemarau, ia kemudian dijuluki Putri Kemarau .

Sebagai putri tunggal, dia pun amat disayangi oleh ayahnya. Negeri dan rakyatnya pun hidup makmur dan tenteram karena dipimpin raja yang arif dan bijaksana.

Suatu ketika, negeri itu dilanda kemarau yang sangat panjang. Sungai-sungai kekeringan dan air danau pun menjadi surut. Padang rumput sudah hangus terbakar oleh terik matahari. Ternak-ternak warga banyak yang mati. Tanah menjadi kering dan pecah-pecah sehingga hasil panen pun gagal. Warga banyak yang terserang penyakit dan dilanda kelaparan.



Melihat keadaan tersebut, sang Raja yang arif dan bijaksana itu pun segera bertindak. Dia segera mencari peramal untuk mendapatkan jalan keluar dari kesulitan tersebut. Sudah banyak peramal yang ditemui, namun belum seorang pun yang mampu memberinya jalan keluar.

Suatu hari, sang Raja mendengar kabar bahwa di suatu desa yang terpencil ada seorang peramal yang terkenal sakti. Tak berpikir panjang, sang Raja pun mendatangi peramal itu. “Wahai, tukang ramal. Negeriku sedang dalam kesulitan. Tolong katakan bagaimana caranya mengatasi masalah ini,” pinta sang Raja.

“Baginda, petunjuk mengenai jalan keluar dari kesulitan akan melalui mimpi putri Baginda,” jawab peramal itu.

“Baiklah, kalau begitu. Hal ini akan kutanyakan langsung kepada putriku,” kata sang Raja dan segera kembali ke istana.

Setiba di istana, sang Raja mendapati putrinya sedang duduk termenung seorang diri di taman. Dia pun menyampaikan ihwal pertemuannya dengan peramal. “Ayahanda baru saja menemui seorang juru ramal yang sakti,” kata sang Raja kepada putrinya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2978 seconds (0.1#10.140)