Mengenal 10 Stilasi di Kota Bandung, Bukti Peristiwa Bandung Lautan Api

Senin, 22 Maret 2021 - 08:05 WIB
loading...
Mengenal 10 Stilasi...
Salah satu stilasi di sudut Kota Bandung. Foto istimewa
A A A
BANDUNG - Peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) diperingati setiap tanggal 24 Maret. Hari dimana pada 23 Maret 1946 lalu, rakyat Bandung bersama dengan para pejuang membungihanguskan Bandung untuk mengusir penjajah Belanda. Sebuah pengorbanan jiwa raga harta benda demi kemerdekaan Indonesia.

Tentu saja, peristiwa heroik tersebut tidak boleh dilupakan begitu saja. Generasi muda saat ini mesti tahu sejarah masa lalu, bagaimana Bandung dipertahankan. Sehingga dalam beraktivitas di tengah hingar bingar kota, tetap ingat akan jasa para pejuang.

Selain Monumen Bandung Lautan Api (BLA) di Lapangan Tegallega, Kota Bandung juga memiliki 10 stalasi yang tersebar di sejumlah titik di Kota Bandung. Walaupun beberapanya saat ini kondisinya tak terawat, namun ini menjadi penanda dan pengingat pariwisata silam.

baca juga: Presiden PKS Lantik Pengurus Pusat Gema Keadilan di Bandung, Ini Pesan Khususnya

Bentuk stalasi dibuat mirip tugu berukuran tinggi kurang dari 1 meter. Berhenti segitiga memanjang, dengan ranting atau bunga di bagian atasnya. Sementara di bagian sisinya, terdapat tulisan dan peta yang menjelaskan peristiwa bersejarah di tempat tersebut.

Pembuatan stilasi itu diinisiasi oleh Bandung Heritage yang bekerja sama dengan sejumlah pihak pada 1997. Tak hanya peristiwa Bandung Lautan Api, stilasi tersebut juga menunjukkan tempat-tempat yang berkaitan dengan perjuangan merebut kemerdekaan.

1. Stilasi di Jalan Ir H. Juanda - Sultan Agung.

Stilasi berada di depan gedung bekas kantor berita Jepang, Domei. Kantor ini sudah ada sejak tahun 1937. Menurut catatan sejarah, di kantor berita inilah untuk pertama kalinya teks proklamasi dibaca oleh rakyat Bandung. Kali ini bangunan tersebut sebagai Kantor Bank BTPN.

2. Jalan Braga

Stilasi ini tepatnya berada persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan terletak gedung Bank BJB yang dahulu bernama Gedung Denis. Di gedung ini, pada Oktober 1945, pejuang Bandung Moeljono dan E. Karmas merobek bendera Belanda sebagai bentuk perlawanan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1794 seconds (0.1#10.140)