Ini Keseruan Saat Puluhan Pendekar PSHT Gotong Royong Bangun Masjid di Sidoarjo
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Sebanyak 60 pendekar silat bahu-membahu melakukan pengecoran lantai Masjid Darussalam, Desa Keboan Anom, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (21/3/2021). Mereka merupakan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, yang memiliki tempat latihan di wilayah Ranting Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan ini bukan yang pertama dilakukan oleh mereka, sebab satu bulan sebelumnya para pesilat itu juga melakukan kegiatan yang sama di tempat tersebut. Diiringi lagu-iagu religi, mereka menuangkan semen dan campuran koral serta pasir ke dalam mesin molen lalu secara paralel mengusung adonan cor dari dasar masjid hingga ke lantai dua.
Tidak mengenal kata lelah, ember demi ember berisi adonan semen bercampur batu koral dan pasir mereka tuang ke lantai dasar yang akan dicor.
Ketua PSHT Pusat Madiun , Rayon Keboan Anom, Sidoarjo, Wahyudi mengatakan, bahwa setiap anggota PSHT harus memiliki jiwa toleransi dan kepedulian terhadap lingkungan yang kuat. "Di manapun kaki dipijak, anggota PSHT dituntut untuk menjadi pribadi-pribadi yang bermoral dan bertindak baik," katanya.
Sementara itu, Boy Slamet yang merupakan salah warga senior PSHT Pusat Madiun menambahkan, bahwa seorang pendekar bukan hanya dituntut piawai bermain silat. Lebih dari itu juga harus pandai menjalin silaturahmi (berkomunikasi dengan baik) terhadap masyarakat.
"Di manapun kaki dipijak, setiap anggota PSHT harus memberikan kemanfaatan yang positif bagi kehidupan sekitar," imbuh Boy. Masyarakat di lingkungan pembangunan masjid pun bersyukur, dan memberikan apresiasi atas kepedulian pesilat pesilat dari PSHT Pusat Madiun tersebut.
Kegiatan ini bukan yang pertama dilakukan oleh mereka, sebab satu bulan sebelumnya para pesilat itu juga melakukan kegiatan yang sama di tempat tersebut. Diiringi lagu-iagu religi, mereka menuangkan semen dan campuran koral serta pasir ke dalam mesin molen lalu secara paralel mengusung adonan cor dari dasar masjid hingga ke lantai dua.
Tidak mengenal kata lelah, ember demi ember berisi adonan semen bercampur batu koral dan pasir mereka tuang ke lantai dasar yang akan dicor.
Ketua PSHT Pusat Madiun , Rayon Keboan Anom, Sidoarjo, Wahyudi mengatakan, bahwa setiap anggota PSHT harus memiliki jiwa toleransi dan kepedulian terhadap lingkungan yang kuat. "Di manapun kaki dipijak, anggota PSHT dituntut untuk menjadi pribadi-pribadi yang bermoral dan bertindak baik," katanya.
Sementara itu, Boy Slamet yang merupakan salah warga senior PSHT Pusat Madiun menambahkan, bahwa seorang pendekar bukan hanya dituntut piawai bermain silat. Lebih dari itu juga harus pandai menjalin silaturahmi (berkomunikasi dengan baik) terhadap masyarakat.
"Di manapun kaki dipijak, setiap anggota PSHT harus memberikan kemanfaatan yang positif bagi kehidupan sekitar," imbuh Boy. Masyarakat di lingkungan pembangunan masjid pun bersyukur, dan memberikan apresiasi atas kepedulian pesilat pesilat dari PSHT Pusat Madiun tersebut.
(eyt)