Pakar Imunologi: Belum Ada Data Sinovac Netralisir Virus Varian Baru Strain B117
loading...
A
A
A
SURABAYA - Munculnya mutasi SARS-CoV-2 di Inggris membuat beragam kekhawatiran di masyarakat. Tak sedikit pula yang mempertanyakan efikasi vaksin terhadap virus baru yang bernama Strain B117 itu.
Pakar Imunologi Universitas Airlangga Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si, M.Ked.Klin, SpMK menuturkan, dua vaksin yang beredar di Eropa yakni Moderna dan Pfizer telah teruji mampu melakukan netralisasi Strain B117.
“Antibodi dari orang yang sudah divaksin diambil, kemudian diujikan dengan virus ini. Hasilnya ternyata Strain B117 bisa diatasi,” kata Agung, Rabu (17/3/2021).
Ia melanjutkan, ketika diamati secara mendalam, dua vaksin yakni Moderna dan Pfizer berasal dari virus yang beredar di Amerika atau Eropa. Sehingga kemungkinan memiliki leluhur yang sama.
“Jadi leluhur dari vaksin ini (Moderna dan Pfizer, Red) sama dengan Strain B117. Karena sama, kemungkinan ada kemiripan sehingga mampu menetralisir virus ini,” ungkapnya.
Sementara itu, katanya, mengenai Vaksin Sinovac, Agung belum bisa memberikan kejelasan. Ia menegaskan, hingga kini belum ada data yang menunjukkan efikasi Vaksin Sinovac yang dipakai di Indonesia mampu untuk meredam Strain B117.
“Kalau kita punya Strain-nya, kalau diuji, mungkin kita punya datanya. Sampai detik ini kita belum punya data apakah Sinovac mampu menetralisir varian ini,” tegasnya.
Meski begitu, ia memperkirakan bahan Vaksin Sinovac berasal dari virus lebih tua di Wuhan. Sehingga masih belum bermutasi dengan baik.
“Perlu dilakukan pengujian memang, antara virus varian ini (Strain B117) dengan hasil vaksinasi dari Sinovac. Karena sampai detik ini belum ada informasi,” jelasnya.
Agung menambahkan, sampai saat ini tetap perlu kewaspadaan, data dari Inggris dan Amerika menunjukkan kalau Strain B117 lebih cepat menular dibandingkan virus corona sebelumnya.
Pakar Imunologi Universitas Airlangga Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si, M.Ked.Klin, SpMK menuturkan, dua vaksin yang beredar di Eropa yakni Moderna dan Pfizer telah teruji mampu melakukan netralisasi Strain B117.
“Antibodi dari orang yang sudah divaksin diambil, kemudian diujikan dengan virus ini. Hasilnya ternyata Strain B117 bisa diatasi,” kata Agung, Rabu (17/3/2021).
Ia melanjutkan, ketika diamati secara mendalam, dua vaksin yakni Moderna dan Pfizer berasal dari virus yang beredar di Amerika atau Eropa. Sehingga kemungkinan memiliki leluhur yang sama.
“Jadi leluhur dari vaksin ini (Moderna dan Pfizer, Red) sama dengan Strain B117. Karena sama, kemungkinan ada kemiripan sehingga mampu menetralisir virus ini,” ungkapnya.
Sementara itu, katanya, mengenai Vaksin Sinovac, Agung belum bisa memberikan kejelasan. Ia menegaskan, hingga kini belum ada data yang menunjukkan efikasi Vaksin Sinovac yang dipakai di Indonesia mampu untuk meredam Strain B117.
“Kalau kita punya Strain-nya, kalau diuji, mungkin kita punya datanya. Sampai detik ini kita belum punya data apakah Sinovac mampu menetralisir varian ini,” tegasnya.
Meski begitu, ia memperkirakan bahan Vaksin Sinovac berasal dari virus lebih tua di Wuhan. Sehingga masih belum bermutasi dengan baik.
“Perlu dilakukan pengujian memang, antara virus varian ini (Strain B117) dengan hasil vaksinasi dari Sinovac. Karena sampai detik ini belum ada informasi,” jelasnya.
Agung menambahkan, sampai saat ini tetap perlu kewaspadaan, data dari Inggris dan Amerika menunjukkan kalau Strain B117 lebih cepat menular dibandingkan virus corona sebelumnya.