Industri Pengolahan Susu di Gowa Diharap Penuhi kebutuhan Hingga 80 Persen

Selasa, 16 Maret 2021 - 19:24 WIB
loading...
Industri Pengolahan...
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan aat peletakan batu pertama pembangunan medium scale dairy farm atau inkubator sapi perah, Selasa, (16/03/2021). Foto: Istimewa
A A A
GOWA - Menteri Pertanian (Mentan), berharap industri pengolahan susu di Gowa , bisa memenuhi kebutuhan susu Indonesia hingga 70 sampai 80 persen setelah beroperasi pada Agustus tahun 2021 mendatang.

Hal ia sampaikan saat peletakan batu pertama pembangunan medium scale dairy farm atau inkubator sapi perah dan penanaman rumput jenis odot sebanyak 1.000 stek dan jenis indigofera 500 stek di Eks Pabrik Markisa, Desa Tonasa Kecamatan Tombolopao, Selasa (16/3/2021).

Hal ini merupakan tindaklanjut program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Gowa, Kementerian Pertanian RI dan PT Cimory tentang pengembangan sapi perah kini mulai dilakukan.



Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Bupati Gowa intens ingin mengembangkan sapi perah ini di Gowa. Hal ini didukung lahan dan kesiapan untuk peternakan cukup memungkinkan secara teknis, bahkan telah direncakan hingga kepemasaran dengan menggaet PT Cimory sebagai offteker.

"Pak bupati sudah merencanakan dari hulu ke hilir, ini juga membahagiakan karena budidayanya bisa dilakukan dan hadirnya Cimory sebagai offteker yang akan mengambil semua hasil sapi perahnya," ujarnya.

Ia berharap rencana Pemkab Gowa dalam program ini bisa terwujud dan mampu merasakan susunya tepat pada tanggal 17 Agustus mendatang, serta perencanaan Cimory dalam membangun industri pengolahan susu dari skala kecil bisa menjadi besar dengan mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak.

"Semoga program ini mampu memenuhi kebutuhan susu Indonesia yang 70-80 persennya masih importasi. Dan upaya yang dilakukan Pemkab ini akan membantu dalam pemenuhan susu yang kita harapkan di masa yang akan datang," pungkasnya.

Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Kabupaten Gowa dan Indonesia secara keseluruhan mengakibatkan perekonomian masyarakat terhambat, sehingga pemerintah Kabupaten Gowa terus berinovasi untuk menarik investasi masuk di Gowa salah satunya adalah dalam bentuk kerjasama ini.



"Hari ini kami patut berbangga karena pak Menteri tidak pernah melupakan kampung halamannya. Apalagi di tengah pandemi ini perekonomian terhambat bahkan terhenti, kami yakin dengan masuknya Cimory di Gowa akan membawa berkah dan pendapatan yang baik bagi masyarakat kita," katanya.

Progres yang sangat cepat ini diakui Adnan karena terpacu dengan target yang diberikan oleh Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo yang ingin merasakan susunya pada 17 Agustus mendatang, sehingga selain peletakan batu pertama ini dirinya akan mulai para penggarap menjadi sebuah kelompok untuk diberikan sapi perah ini.

"Kita menangkap target pak menteri supaya progresnya bisa lebih cepat dan semua masyarakat yang menggarap ditempat ini (eks markisa) akan dibentuk dalam suatu kelompok kemudian kita berikan sapi perahnya untuk dipelihara lalu susunya diperah setiap hari dan hasilnya itu akan dibeli oleh Cimory sebagai offteker," jelas orang nomor satu di Gowa ini.

Kendati demikian sebelum memberikan bantuan sapi perah ini kepada kelompok masyarakat, mereka akan dilatih terlebih dahulu dengan memberangkatkan ke Cimory untuk belajar bagaimana menghasilkan susu yang baik karena memelihara sapi perah sangat berbeda dengan memelihara sapi potong.

"Masyarakat ini akan dilatih di pulau Jawa selama sebulan agar bisa mengetahui tentang sapi perah, pakannya dan lainnya agar apa yang diinginkam dalam program ini mampu kita raih," lanjut Adnan.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.24)