Bandung Barat Perpanjang PSBB, Pengawasan Difokuskan di 13 RW

Selasa, 19 Mei 2020 - 15:14 WIB
loading...
Bandung Barat Perpanjang...
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna usai rapat Forkopimda di Kompleks Pemkab Bandung Barat, Selasa (19/5/2020). Foto: SINDOnews/Adi Haryanto B
A A A
BANDUNG BARAT - Pemkab Bandung Barat (KBB) kembali memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) . Terhitung sejak hari ini PSBB kembali dilanjutkan sampai 14 hari ke depan. Ini merupakan periode ketiga PSBB di Bandung Berat sejak 22 April lalu.

"Tapi untuk PSBB parsial tahap tiga ini kami lebih menukik dan fokus langsung ke setiap RW," kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna usai rapat Forkopimda di Kompleks Pemkab Bandung Barat , mSelasa (19/5/2020).

Aa Umbara menjelaskan, delapan desa dan 13 RW merupakan fokus perhatian dalam PSBB tahap ketiga ini. Perbedaan paling mendasar dibandingkan sebelumnya yaitu pengawasan langsung dilakukan di setiap RW yang punya pasien/warga positif COVID-19. Warga yang ke luar wilayah RW tersebut harus punya surat keterangan dari aparat setempat.

(Baca: Ketua DPRD Pangandaran Beri Bantuan Kursi Roda untuk Warga Miskin)

Disinggung mengenai efektivitas penerapan PSBB tahap pertama dan kedua, dia menilai cukup berhasil menekan penyebaran COVID-19, khususnya pada periode PSBB kedua.

Berdasarkan hasil evaluasi Pemprov Jabar, Bandung Barat masuk kategori zona biru (aman). Itu menunjukkan jika PSBB tahap kedua di KBB jauh lebih baik jika dibandingkan tahap pertama. Pihaknya mengaku bersyukur atas capaian tersebut, walaupun tetap harus waspada.

"Hasil evaluasi provinsi zona biru, tapi berdasarkan evaluasi Satuan Gugus Tugas KBB masih zona kuning, makanya tetap waspada. Pastinya masyarakat juga sudah rindu ingin beraktivitas dengan normal," ucapnya.

(Baca: Masih PSBB, Oded Minta Warga Kota Bandung Salat Id di Rumah)

Selama PSBB tahap tiga, pasar-pasar tradisional bakal diawasi ketat. Ini terkait dengan momentum lebaran dimana pasti banyak pergerakan orang untuk berbelanja ke pasar.

Bahkan bisa jadi kondisi kerumunan orang yang berbelanja, akan lebih padat dibandingkan pada saat momen munggahan jelang puasa lalu.

"Masalah COVID-19 ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi semua pihak, dan harus didukung kesadaran dari masyarakat," tuturnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)