Mengintip Posko Terpadu Isolasi Mandiri COVID-19 di Pusat Kota Bandung

Selasa, 16 Maret 2021 - 11:34 WIB
loading...
Mengintip Posko Terpadu...
Petugas medis di ruang isolasi mandiri di RW 02, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari.
A A A
BANDUNG - Kendati keberadaanya sering dihiraukan, namun tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 sangat penting. Terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan tempat tinggal untuk isolasi mandiri. Atau bahkan ketika tempat isolasi mandiri milik pemerintah penuh, tempat isolasi mandiri milik warga akan sangat membantu.

Salah satu tempat isolasi mandiri yang ada di Kota Bandung adalah milik warga RW 02, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari. Kawasan tersebut telah memiliki tempat isolasi mandiri, mengantisipasi bila ada warganya yang membutuhkan.

Sebenarnya, tempat isolasi ini adalah posko COVID-19 yang dioptimalkan sebagai tempat isolasi. Kendati dirancang secara darurat, namun sudah dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur, toilet, dan bahkan terdapat sebuah radio.

Baca juga: Menderita Gangguan Jiwa, Pemuda Karawang Tewas Tembak Diri

Ukuran ruangan termasuk cukup memadai, berbentuk memanjang, lengkap dengan sebuah jendela. Di bagian dalamnya, terbilang memiliki sarana lengkap. Ada tempat tidur, kursi, meja, peralatan masak sederhana, dan perlengkapan sanitasi.

Menurut Ili Suherli, selaku ketua RW, adanya posko dan tempat isolasi mandiri bermula dengan mengajak masyarakat yang mampu secara finansial agar menyisihkan sebagian uang khusus sebagai bantuan penanganan COVID-19. “Dengan spontanitas memberikan sumbangan, dan diteruskan ke grup RT sekarang terkumpul Rp3.750.000,” ucap Ili.

Menurut Ili, hasil sumbangan yang terkumpul dari warga kemudian dibelanjakan untuk membeli sejumlah obat-obatan, vitamin, perlengkapan kesehatan, seperangkat kelengkapan standarisasi protokol kesehatan, serta bahan makanan dan kebutuhan ruang isolasi lainnya.

“Semua ini murni partisipasi masyarakat. Kita ada bantuan dari pihak kepolisian untuk panel struktur, papan evaluasi, panel zonasi,” jelasnya.

Baca juga: Bangkit dari Pandemi, Industri Fesyen Bandung Gelar Virtual Fashion Show

Kendati begitu, sampai saat ini tempat isolasi mandiri itu belum pernah digunakan. Dia berharap, jangan ada warganya yang terpapar. Walaupun, menjak pandemi COVID-19 terdeteksi di Kota Bandung hingga saat ini terdapat 21 warga RW 2 Sarijadi yang terpapar. Salah satunya meninggal dunia. Selebihnya, sudah ditangani dengan baik dan mendapat dukungan dari warga lainnya.

“Kalau kita ada ditemukan kasus suspek bisa dari RT langsung ke posko atau ke RW dulu. Nanti kita langsung 'tracing' mengidentifikasi, dan langsung penyemprotan. Bagi yang isolasi di rumah masyarakat peduli secara otomatis menyumbang makanan,” terangnya.

Bukan hanya fasilitas infrastruktur saja, namun di RW 2 Sarijadi pun bahkan memiliki mobil ambulans. Mobil ambulans ini pun merupakan murni hasil partisipasi warga yang dikelola oleh Yayasan Manarul Hidayah.

“Mottonya, ambulans gratis baik untuk RW 2 dan sekitarnya, dan sopirnya juga tidak dibayar. Bukan hanya di RW 2 saja tapi siapa saja boleh menggunakannya. Ini murni dari masyarakat,” kata Umar Djani, ketua Yayasan Manarul Hidayah.

Konsistensi dan komitmen dari pengurus posko terpadu di RW 2 Sarijadi ini mendapatkan dukungan penuh dari jajaran TNI dan Polri. Minimal, setidaknya dalam setiap pekan selalu ada pembinaan terhadap penanganan Covid-19, di samping monitoring yang dilakukan setiap harinya.

Kapolsek Sukasari, Kompol M. Darmawan melengkapi posko terpadu di RW 2 Sarijadi dengan berbagai panel pemetaan. Bukan hanya pemetaan zona resiko saja, namun sekaligus dilengkapi table kinerja, data kasus serta struktur kerja petugas gabungan dari berbagai elemen masyarakat.

“Instruksi Kemendagri sudah jelas dari situ kita ikut mendorong mulai dari kecamatan, kelurahan sampai ke tingkat RW sehingga tidak bias. Mulai dari tingkat bawah sampai atas kita satu visi dan kita terkoordinir dengan baik,” kata Darmawan dalam rilis Humas Pemkot Bandung.

Khusus untuk posko yang banyak bersentuhan dengan masyarakat, Darmawan selalu menekankan agar memberikan pendekatan melalui edukasi.

Sekalipun terdapat sanksi tegas, namun dia mendorong guna memperkuat kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan ketimbang harus melakukan penindakan.

“Kita lebih ke bagaimana menyadarkan bahwa COVID-19 ada. Di RW 2 khususnya sudah lumayan bagus karena PPKM sudah kita lakukan secara konsisten dan komitmennya bagus. Mulai dari akses jalan juga kita tertib,” ungkapnya.

Babinsa TNI AU, M. Sholeh menyatakan dari jajaran TNI ikut memantau langsung ke lapangan terhadap upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di RW 02 Sarijadi. “Kami bersama jajaran tidak hentinya menyosialisasikan 5M untuk menyekat agar jangan sampai terjadi penyebaran,” tutur Sholeh.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)