Konvoi 14 Ambulans Angkut 47 Warga Positif COVID-19 di Tasikmalaya
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Sebanyak 47 orang warga Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dinyatakan positif COVID-19 , Kamis (11/3/2021). Mereka dievakuasi dengan menggunakan 14 unit mobil ambulans, untuk menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Kemenag.
Warga yang dinyatakan positif COVID-19 dari dijemput untuk menjalani isolai tersebut, berasal dari klaster senam. Mereka awalnya hanya 21 orang yang dinyatakan positif COVID-19 , setelah melakukan perjalanan wisata ke Gunung Papandayang Kabupaten Garut.
Usai menjalani pemeriksaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, mereka diberangkatkan dari Puskesmas Puspahiang, menuju asrama haji dengan pengawalan ketat Polres Tasikmalaya, TNI, serta Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya.
Penularan COVID-19 ini terjadi, setelah ada satu warga yang mengalami sakit batuk dan hilangnya indra penciumannya, namun warga tersebut memaksakan diri untuk ikut berwisata ke Gunung Papandayan, dengan menaiki bus pariwisata.
Mereka berwisata ke Gunung Papandayan Garut, dalam rangka perayaan hari jadi satu tahun klub senam, dan dari sanalah mulai terjadi penyebaran COVID-19 . Setelah ada 21 warga positif COVID-19 , lalu dilakukan penelusuran yang hasilnya 47 orang positif COVID-19 .
Guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 , Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya, mengevakuasi 47 orang pasien positif COVID-19 untuk diisolasi.
Menurut Wakil Bupati Kabupaten Tasikmalaya, Deni Ramdani Sagara mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini, dan langsung bergerak cepat melakukan koordinasi dengan dinas terkait, serta unsur muspika di Kecamatan Puspahiang, untuk mengevakuasi semua pasien positif COVID-19 .
Dia merasa miris dengan kejadian ini, di mana klub senam atau olah raga seharusnya sehat namun karena mereka tidak menerapkan protokol kesehatan sehingga positif COVID-19 . "Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan protokol kesehatan, agar bisa memutus mata rantai penularan COVID-19 ," tegasnya.
Warga yang dinyatakan positif COVID-19 dari dijemput untuk menjalani isolai tersebut, berasal dari klaster senam. Mereka awalnya hanya 21 orang yang dinyatakan positif COVID-19 , setelah melakukan perjalanan wisata ke Gunung Papandayang Kabupaten Garut.
Usai menjalani pemeriksaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, mereka diberangkatkan dari Puskesmas Puspahiang, menuju asrama haji dengan pengawalan ketat Polres Tasikmalaya, TNI, serta Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya.
Penularan COVID-19 ini terjadi, setelah ada satu warga yang mengalami sakit batuk dan hilangnya indra penciumannya, namun warga tersebut memaksakan diri untuk ikut berwisata ke Gunung Papandayan, dengan menaiki bus pariwisata.
Mereka berwisata ke Gunung Papandayan Garut, dalam rangka perayaan hari jadi satu tahun klub senam, dan dari sanalah mulai terjadi penyebaran COVID-19 . Setelah ada 21 warga positif COVID-19 , lalu dilakukan penelusuran yang hasilnya 47 orang positif COVID-19 .
Guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 , Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya, mengevakuasi 47 orang pasien positif COVID-19 untuk diisolasi.
Menurut Wakil Bupati Kabupaten Tasikmalaya, Deni Ramdani Sagara mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini, dan langsung bergerak cepat melakukan koordinasi dengan dinas terkait, serta unsur muspika di Kecamatan Puspahiang, untuk mengevakuasi semua pasien positif COVID-19 .
Dia merasa miris dengan kejadian ini, di mana klub senam atau olah raga seharusnya sehat namun karena mereka tidak menerapkan protokol kesehatan sehingga positif COVID-19 . "Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan protokol kesehatan, agar bisa memutus mata rantai penularan COVID-19 ," tegasnya.
(eyt)