52 Persen Anak Sekolah di Papua Tidak Belajar
loading...
A
A
A
SENTANI - Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Provinsi Papua, Christian Sohilait, mengatakan pihaknya telah meminta kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Papua untuk melakukan pemetaan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh anak-anak di rumah mereka masing-masing.
Hasilnya hanya 18 persen yang berjalan, sementara laporan dari masing-masing kota dan kabupaten di Papua, terdapat 48 persen proses pembelajaran di rumah sedang berjalan. Artinya bahwa masih ada 52 persen anak-anak di seluruh Papua yang tidak belajar, termasuk di Kabupaten Jayapura.
Dengan program TV Kenambai Umbai belajar yang diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi dan Informatika serta Asosiasi TV Kabel Papua, yang diresmikan Bupati Jayapura, adalah langkah tepat untuk memastikan anak-anak dapat belajar di rumah mereka masing-masing.
“Secara probadi dan lembaga, saya sangat salut dengan kinerja dan program seperti ini. tidak bisa kita inginkan pendididikan bagus, tetapi gurunya tidak kita perhatikan,” ujar Christian yang hadir dalam kegiatan tersebut di kantor Bupati, Gunung Merah Sentani, Senin (18/5/2020).
Menurutnya, ada 18 ribu tablet android yang telah di bagikan keseluruh SMA/SMK se Papua, termasuk sejumlah SMA di Distrik Nimbokrang yang mendapat fasilitas tersebut.
Ada empat hal, lanjut Sohilait, yang bisa didapatkan dari penggunaan tablet android. Yang pertama adalah tv player, radio player, telcomfrance, dan informasi terkait pembelajaran yang dibutuhkan bagi siswa sekolah.
“Situasi seperti ini akan memaksa kita untuk belajar secara online, oleh sebab itu saya sudah perintahkan kepada seluruh kepala sekolah agar menggunakan fasilitas yang tersedia bagi kepentingan anak-anak murid,” ungkapnya.
Christian berharap dengan program Tv Kenambai Umbai belajar di Kabupaten jayapura, dapat memastikan semua anak di daerah ini dapat belajar dengan baik dirumah mereka masing-masing.
Hasilnya hanya 18 persen yang berjalan, sementara laporan dari masing-masing kota dan kabupaten di Papua, terdapat 48 persen proses pembelajaran di rumah sedang berjalan. Artinya bahwa masih ada 52 persen anak-anak di seluruh Papua yang tidak belajar, termasuk di Kabupaten Jayapura.
Dengan program TV Kenambai Umbai belajar yang diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi dan Informatika serta Asosiasi TV Kabel Papua, yang diresmikan Bupati Jayapura, adalah langkah tepat untuk memastikan anak-anak dapat belajar di rumah mereka masing-masing.
“Secara probadi dan lembaga, saya sangat salut dengan kinerja dan program seperti ini. tidak bisa kita inginkan pendididikan bagus, tetapi gurunya tidak kita perhatikan,” ujar Christian yang hadir dalam kegiatan tersebut di kantor Bupati, Gunung Merah Sentani, Senin (18/5/2020).
Menurutnya, ada 18 ribu tablet android yang telah di bagikan keseluruh SMA/SMK se Papua, termasuk sejumlah SMA di Distrik Nimbokrang yang mendapat fasilitas tersebut.
Ada empat hal, lanjut Sohilait, yang bisa didapatkan dari penggunaan tablet android. Yang pertama adalah tv player, radio player, telcomfrance, dan informasi terkait pembelajaran yang dibutuhkan bagi siswa sekolah.
“Situasi seperti ini akan memaksa kita untuk belajar secara online, oleh sebab itu saya sudah perintahkan kepada seluruh kepala sekolah agar menggunakan fasilitas yang tersedia bagi kepentingan anak-anak murid,” ungkapnya.
Christian berharap dengan program Tv Kenambai Umbai belajar di Kabupaten jayapura, dapat memastikan semua anak di daerah ini dapat belajar dengan baik dirumah mereka masing-masing.
(ars)