Begini Awal Mula Terungkapnya Pelecehan Seksual yang Dilakukan Bos Jasa Keuangan di Ancol
loading...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A
A
A
JAKARTA - DF (25), sekertaris di sebuah perusahaan pembiayaan di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pimpinannya berinisial JH (47).
Aksi bejat JH ini terungkap setelah DS hendak resign atau mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. "Jadi korban DS bercerita kepada EFS bahwa dirinya akan resign. Dari situlah terbuka atau apa yang terjadi selama ini," ujar Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi, Selasa (2/3/2021).
DS bercerita kepada EFS bahwa dirinya sudah sering menjadi korban pelecehan seksual oleh si bos. Kemudian EFS juga mengaku mendapat perlakuan yang sama.
"Keduanya sama-sama menjadi korban pelecehan dan jadi korban brutal bosnya tersebut. Sehingga mereka berdua pada bulan Oktober sama- sama resign dan melaporkan ke polisi," ucapnya.
Tersangka melakukan aksi pelecehan terhadap sekretarisnya sudah sering. Bahkan tindakan bejat tersebut dilakukan saat masih jam kerja di kantornya.
Sementara itu, Kanit PPA Polres Jakarta Utara AKP Andry Suharto mengatakan,saat ini pihaknya sedang mendalami dan mengembangkan kasus pelecehan yang terjadi di perkantoran itu.
"Sekarang masih kita kembangkan apakah ada korban lainnya selain korban ini, baik itu mereka bekerja di perusahaan tersebut atau mereka yang sebelumnya bekerja," tandasnya.
Atas perbuatan tersangka, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 289 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.
"Kita telah amankan barang bukti yaitu, baju yang dikenakan oleh korban pada saat itu dan alat bukti lainnya," tutupnya.
Aksi bejat JH ini terungkap setelah DS hendak resign atau mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. "Jadi korban DS bercerita kepada EFS bahwa dirinya akan resign. Dari situlah terbuka atau apa yang terjadi selama ini," ujar Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi, Selasa (2/3/2021).
DS bercerita kepada EFS bahwa dirinya sudah sering menjadi korban pelecehan seksual oleh si bos. Kemudian EFS juga mengaku mendapat perlakuan yang sama.
"Keduanya sama-sama menjadi korban pelecehan dan jadi korban brutal bosnya tersebut. Sehingga mereka berdua pada bulan Oktober sama- sama resign dan melaporkan ke polisi," ucapnya.
Tersangka melakukan aksi pelecehan terhadap sekretarisnya sudah sering. Bahkan tindakan bejat tersebut dilakukan saat masih jam kerja di kantornya.
Sementara itu, Kanit PPA Polres Jakarta Utara AKP Andry Suharto mengatakan,saat ini pihaknya sedang mendalami dan mengembangkan kasus pelecehan yang terjadi di perkantoran itu.
"Sekarang masih kita kembangkan apakah ada korban lainnya selain korban ini, baik itu mereka bekerja di perusahaan tersebut atau mereka yang sebelumnya bekerja," tandasnya.
Atas perbuatan tersangka, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 289 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.
"Kita telah amankan barang bukti yaitu, baju yang dikenakan oleh korban pada saat itu dan alat bukti lainnya," tutupnya.
(thm)
Lihat Juga :
