Rakor Perdana, IDP Minta Penyusunan RPJMD 2021-2026 Dipercepat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), menegaskan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) 2021-2026 harus segera dipercepat.
Hal tersebut guna mengakomodir visi-misi dan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 2021-2026. Penegasan ini disampaikan Indah Putri Indriani dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perdana di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara, Senin (1/3/2021).
“Butuh kerja yang lebih keras lagi untuk mencapai target-target RPJMD yang akan kita susun sesegera mungkin. Terhitung mulai hari ini,” tegas Indah.
Untuk mempercepat penyusunan RPJMD , ia meminta Perangkat Daerah terkait, dalam hal ini Bappeda, untuk segera membentuk Tim Penyusun RPJMD guna memastikan RPJMD disusun dengan baik.
“RPJMD ini sudah harus diundangkan paling lambat 6 bulan setelah dilantiknya Kepala Daerah Terpilih. Segera ini disiapkan, dan tentu saya berharap tidak harus menunggu 6 bulan,” jelasnya.
“Sekali lagi, tolong ini disegerakan, karena kita tidak ingin RPJMD ini hanya diketahui secara formal, tanpa bisa dieksekusi dalam implementasinya. Jadi, sekali lagi, tolong ini menjadi perhatian kita semua,” tegas dia menambahkan.
Supaya RPJMD fokus kepada pencapaian visi-misi dan program unggulan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, maka ia berharap RPJMD nantinya disusun melalui empat pendekatan, yaitu political approach, teknokratis, bottom up top down, serta participatory approach.
“Tentu Bappeda sudah mengetahui persis apa saja yang menjadi visi-misi dan program unggulan kami yang terangkum dalam 5 BISA, termasuk empat pendekatan yang dilakukan dalam menyusun RPJMD , yaitu political approach, teknokratis, bottom up top down, serta participatory approach. Jadi, ada empat pendekatan yang menjadi perhatian kita,” urainya.
Untuk itu, dia berharap pembahasan RPJMD harus bisa dipahami dengan baik, bagaimana RPJMD disusun berdasarkan empat pendekatan tersebut.
Masih kata dia, pendekatan partisipasi publik menjadi sangat penting dalam penyusunan RPJMD melalui forum musrenbang. Di mana musrenbang telah tuntas di tingkat kecamatan, yang selanjutnya akan dibawa ke musrenbang kabupaten.
Menurut dia, musrenbang bisa menjadi momentum melakukan public hearing guna menampung aspirasi publik, sehingga memudahkan dalam penyusunan RPJMD . “Saya minta RPJMD nanti disusun dengan melakukan public hearing. Tolong Bappeda, segera bentuk Tim Penyusun RPJMD ,” tandasnya.
Sekadar diketahui, rakor perdana pascapelatikan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara tersebut turut dihadiri Sekda Armiadi, dan seluruh Kepala Perangkat Daerah, termasuk para Camat, dan para Kepala Bagian.
Hal tersebut guna mengakomodir visi-misi dan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 2021-2026. Penegasan ini disampaikan Indah Putri Indriani dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perdana di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara, Senin (1/3/2021).
“Butuh kerja yang lebih keras lagi untuk mencapai target-target RPJMD yang akan kita susun sesegera mungkin. Terhitung mulai hari ini,” tegas Indah.
Untuk mempercepat penyusunan RPJMD , ia meminta Perangkat Daerah terkait, dalam hal ini Bappeda, untuk segera membentuk Tim Penyusun RPJMD guna memastikan RPJMD disusun dengan baik.
“RPJMD ini sudah harus diundangkan paling lambat 6 bulan setelah dilantiknya Kepala Daerah Terpilih. Segera ini disiapkan, dan tentu saya berharap tidak harus menunggu 6 bulan,” jelasnya.
“Sekali lagi, tolong ini disegerakan, karena kita tidak ingin RPJMD ini hanya diketahui secara formal, tanpa bisa dieksekusi dalam implementasinya. Jadi, sekali lagi, tolong ini menjadi perhatian kita semua,” tegas dia menambahkan.
Supaya RPJMD fokus kepada pencapaian visi-misi dan program unggulan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, maka ia berharap RPJMD nantinya disusun melalui empat pendekatan, yaitu political approach, teknokratis, bottom up top down, serta participatory approach.
“Tentu Bappeda sudah mengetahui persis apa saja yang menjadi visi-misi dan program unggulan kami yang terangkum dalam 5 BISA, termasuk empat pendekatan yang dilakukan dalam menyusun RPJMD , yaitu political approach, teknokratis, bottom up top down, serta participatory approach. Jadi, ada empat pendekatan yang menjadi perhatian kita,” urainya.
Untuk itu, dia berharap pembahasan RPJMD harus bisa dipahami dengan baik, bagaimana RPJMD disusun berdasarkan empat pendekatan tersebut.
Masih kata dia, pendekatan partisipasi publik menjadi sangat penting dalam penyusunan RPJMD melalui forum musrenbang. Di mana musrenbang telah tuntas di tingkat kecamatan, yang selanjutnya akan dibawa ke musrenbang kabupaten.
Menurut dia, musrenbang bisa menjadi momentum melakukan public hearing guna menampung aspirasi publik, sehingga memudahkan dalam penyusunan RPJMD . “Saya minta RPJMD nanti disusun dengan melakukan public hearing. Tolong Bappeda, segera bentuk Tim Penyusun RPJMD ,” tandasnya.
Sekadar diketahui, rakor perdana pascapelatikan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara tersebut turut dihadiri Sekda Armiadi, dan seluruh Kepala Perangkat Daerah, termasuk para Camat, dan para Kepala Bagian.
(agn)