Perubahan RPJMD Jatim 2019-2024 Fokus di Bidang Kesehatan, Kemiskinan dan Pengangguran

Selasa, 10 Agustus 2021 - 01:27 WIB
loading...
Perubahan RPJMD Jatim 2019-2024 Fokus di Bidang Kesehatan, Kemiskinan dan Pengangguran
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak
A A A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyatakan, Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Jatim Tahun 2019-2024 akan difokuskan di bidang kesehatan, kemiskinan, pengangguran serta pendidikan di berbagai lapisan masyarakat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat membacakan Jawaban Gubernur Jatim Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD dalam Rapat Paripurna Perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2018 Tentang RPJMD Tahun 2019-2024 di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Senin (9/8/2021).

“Kesehatan masih menjadi prioritas. Tapi di luar itu, kita juga harus memikirkan program pemulihan lainnya. Maka yang diutamakan adalah kesehatan, kemiskinan dan pengangguran, serta pendidikan,” ujar Emil.

Baca juga: Ibu Ini Mengaku Lega Setelah Anaknya Mendapat Vaksinasi COVID-19 di Unej

Di bidang kesehatan, sebut Emil, Pemprov Jatim saat ini tengah mengusahakan tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) dengan target sasaran vaksinasi 70 persen di setiap daerah. Mengingat hal tersebut menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pemulihan ekonomi.

Sedangkan untuk faktor kemiskinan dan pengangguran, Pemprov Jatim mengusahakan beberapa program seperti perluasan cash for work bagi penanganan kegiatan ekonomi tidak berisiko tinggi COVID-19, pemberdayaan UMKM, perluasan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), penyelarasan dan perluasan pra kerja untuk para pekerja terdampak.

“Kita juga akan mencari tahu apakah kita harus mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan program yang sifatnya support atau dengan yang sifatnya keberpihakan ekonomi seperti padat karya dan lain sebagainya. Karena mungkin ada kemiskinan yang berkaitan dengan pengangguran, dan ada kemiskinan yang tidak berkaitan dengan pengangguran. Ini yang akan dibedah untuk menyusun program,” terangnya.

Di bidang pendidikan, Emil menyampaikan, modul pembelajaran online selama masa belajar di rumah bagi pelajar SMK sudah disiapkan. Sedang untuk siswa SMA/sederajat, modulnya masih diperlakukan pembelajaran secara daring.

Cara tersebut, menurut Emil, untuk meningkatkan SDM Jatim seperti yang telah dilakukan selama hampir dua tahun masa pandemi. “Pendidikan ini jelas kita prioritaskan. Karena indeks pembangunan manusia kita berkaitan dengan pendidikan,” tandas mantan Bupati Trenggalek ini.

Meski begitu, Emil mengakui bahwa ketidakpastian berakhirnya masa pandemi ini membuat pemerintah sulit menyusun dan mengimplementasikan suatu program. Tapi, dirinya pun bertekad agar ketidakpastian ini harus diterjemahkan pemerintah ke dalam sebuah strategi
efektif.

“Jadi kita harus punya komitmen. Artinya kalau memang kita ingin mengurangi kemiskinan atau meningkatkan lapangan kerja, maka program kita harus lebih condong ke situ arahnya. Ketidakpastian ini berat untuk semua pihak. Tapi kita tetap harus mencari jalan keluar demi masyarakat,” tuturnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3439 seconds (0.1#10.140)